M Zohri dan M Yusuf, Dua Sosok yang Mendadak Terkenal

Muhammad Zohri pria kelahiran Dusun Karang Pangsor 1 Juli tahun 2000 silam saat ini jadi perbincangan hangat dipublik. Nama Zohri beberapa hari terakhir tengah maraton dari bibir ke bibir masyarakat Indonesia, terutama di jagad dunia maya. 

Ia diperbincangkan karena prestasi gemilang yang telah berhasil diukir mengharumkan nama bangsa ini dimata dunia, seorang anak yang tak lagi punya ayah juga ibu ini menoreh sejarah sebagai juara lari 100 meter putra pada ajang International Association of Athletics Federations yang disingkat IAAF Word U-20 Champhionships di Tempere, Firlandia. 

Perjuangannya demi nama baik bangsa ini ternyata bukan satu-satunya penyebab namanya menjadi viral dan terkenal, namun yang lebih menarik perhatian banyak orang kepada pemuda 18 tahun ini yakni latar belakang kehidupannya yang sangat sederhana dan tinggal di gubuk kayu yang cukup memprihatinkan. 

Anak bungsu dari empat bersaudara ini hidup bersama kakak kandungya dengan serba kekurangan, bahkan saat berlatihpun ia tak punya sepatu, kisah yang datang dari anak Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat ini sungguh menggugah hati banyak pihak, prestasinya menjulang ternyata kehidupannya yang serba kekurangan. 

Popularitas namanya yang berhasil menjadi juara dunia berbanding lurus dengan dengan terkuaknya kondisi kehidupan yang begitu menyedihkan bagi seorang pahlawan olah raga bangsa ini. Tetapi perjuangan pahit Zohri selama ini telah berbuah manis. Ia menuai simpati dari berbagai kalangan mulai dari Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati hingga kalangan profesi lainnya yang telah berlomba-lomba ingin memberi bantuan untuknya.

Kiranya kisah inspiratif ini dapat memberi semangat lebih kepada pemuda-pemuda negeri ini untuk meraih prestasi meski hidup dalam kondisi serba tak tercukupi. Selamat untukkmu Zohri dari penulis Zoehri.

Sementara itu.

Belum redup nama Muhammad Zohri dari perbincangan diruang publik negeri ini, nama lain kembali muncul dan viral lalu terkenal melalui aksi 'koboy' dalam video yang beredar luas di media sosial secara cepat tersebut. Video tindakan kekerasan itu diduga dilakukan oleh oknum polisi berpangkat AKBP yakni M Yusuf di sebuah minimarket di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Memang, sebelumnya sempat beredar penyabab oknum perwira menengah selaku pemilik Mini Market "APRI MART" itu memukuli ibu-ibu karena korban menyenggol handphone milik anaknya yang terjatuh dan pecah, ternyata informasi itu tidak benar adanya, bagi yang terlanjur menyebarkan informasi secara gegabah agar kiranya kedepan lebih bijak dan bisa menyaring informasi yang sebenarnya sebelum dishare kemana-kemana.

Padahal penyebab sebagaimana dirilis dari berbagai media nasional yang penulis rangkum, kejadian disebabkan korban pemukulan itu kedapatan mencuri di mini market milik AKBP M Yusuf setelah ia menerima laporan via telp dari penjaga tokonya yang mengatakan di tokonya ada maling yang tertangkap tangan.

Lalu AKBP M Yusuf menginterogasinya. Berhubung ibu ibu yang tertangkap tangan mencuri saat ditanya KTP oleh AKBP M Yusuf, bilang tidak punya, saat ditanya temannya yang melarikan diri, juga bilang tidak tahu, maka AKBP M Yusuf timbul emosi dan melakukan kekarasan terhadap Ibu Ibu itu. Aksi pencurian yang diketahui dilakukan oleh perempuan bernama Desy cs ini tidak ada yang membenarkan perbuatannya.