Mohon tunggu...
vrisca damayanty
vrisca damayanty Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa di yogyakarta, simple, cerewet, suka warna pink

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tulisanmu Bagaikan Jendela Dunia

11 November 2014   23:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:03 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apa yang bisa anda artikan atau yang anda tahu tentang tulisan? Jika ada tulisan maka akan berhubungan dengan menulis dan penulis. Menulis bisa dikatakan sebagai atau sebuah proses yang kreatif dalam menuangkan gagasan, pikiran, perasaandalam bentuk tulisan dan mempunyai suatu tujuan. Hasil dari proses ini bisa disebut sebagi suatu karangan atau tulisan.Tujuannya pun bermacam-macam tergantung dari ragam tulisan, ada yang bertujuan untuk memberikan informasi yang penulis dapatkan, ada yang seakan mempengaruhi pembaca agar mengikuti kemauan si penulis, ada yang bertujuan sekedar menuangkan curahan hati atau perasaannya, dan ada pula yang ingin menciptakan tulisan sebagai cara untuk mendapatkan uang yaitu dengan menjual hasil tulisannya. Sedangkan tulisan adalah orang yang melakukan proses pencatatan atau perekaman dalam bentuk tulisan.

Melihat sekarang ini yang serba modern, tidak bisa dipungkiri bahwa seseorang semakin malas untuk menulis. Seakan tulisan mereka tidak laku karena adanya kecanggihan zaman ini. Kenapa tidak, anak dalam usia dini pun mampu mencari informasi yang ia inginkan tanpa bertanya kepada orang yang lebih tua atau orang yang lebih pengalaman hanya dengan mensearch di layar computer, hp, tab dan lain sebagainya. Itulah kecanggihan zaman sekarang, orang tua pun seakan berlomba agar anaknya mahir dalam gadget. Mereka seakan bangga ketika anaknya yang masih dalam usia belia mampu mengoperasikan alat-alat modern zaman sekarang. Entah mereka sebenarnya tau atau tidak apa yang anak cari di internet. Sebagian orang tua tidak jarang yang membatasi anaknya dalam mengoperasikan alat-alat canggih itu. Mereka tidak tahu bahwa banyak anak mencari informasi tentang hal-hal berbau dewasa yang seharusnya belum waktunya anak itu mengetahui lebih dalam. Mereka yang dalam usia belia adalah masa dimana mereka menirukan seseorang atau menirukan figur. Jika figur yang ditiru sudah tidak layak seperti itu, bisa dibayangkan bagaimana hancurnya masa depan anak kelak jika mereka tidak diarahkan, tidak diawasi dalam penggunaan media informasi dari sekarang.

Sebagai guru yang berperan di sekolah dan bertanggung jawab ketika anak-anak pergi ke sekolah untuk menuntut ilmu, mencari ilmuserta menjawab setiap pertanyaan anak, alangkah pentingnya sosok seorang guru dalam keikutsertaan mereka dalam penentuan masa depan. Yang menjadi pertanyaan apakah guru-guru sekarang ini berkompeten. Untuk menciptakan anak-anak yang berkualitas, guru harus memenuhi 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Jika dalam kompetensi itu mewajibkan guru harus mampu mengelola pembelajaran peserta didik, mampu mengikuti perkembangan terkini, mampu bermasyarakat dan bekerja sama dengan peserta didik serta guru-guru lain dan guru sebagai teladan bagi anak didiknya. Maka menulis dapat menjadi alternatif untuk menjawab setiap pertanyaan siswa, selain itu tulisan guru juga dapat menjadi sumber informasi bagi para peserta didik.

Di zaman sekarang yang semakin majunya peradaban serta serba canggih maka kita tidak bisa menentang adanya modernisasi ini, yang kita bisa adalah mengikuti arus serta mengimbangi arus ini. Disini sebagai guru tidak bisa beralasan malas menulis bahkan tidak mau menulis karena informasi sudah gampang dan mudah didapat di internet, justru dengan mudahnya informasi yang di dapat itu sebagai guru harus lah menulis untuk menyumbangkan pemikiran-pemikiran atau ilmu-ilmu yang benar, sumber yang tepat dan sumber yang dapat mempertanggung jawabkan apa tulisan tersebut karena saat ini banyak informasi di internet yang tidak valid kebenarannya dan tidak dapat dipertanggung jawabkan tulisannya. Dengan situasi dan kondisi sekarang ini anak lebih suka membaca di internet dari pada membaca buku maka guru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi ini dengan menulis yang nantinya dapat di share di dalam blog. Bisa dibayangkan jika semua guru di Indonesia dapat menuliskan info, ilmu, pemikiran mereka dan di share di blog-blog, akan sangatlah banyak ilmu-ilmu yang tersumbangkan dari guru Indonesia. Akan sangat membahagiakan juga ketika peserta didik mensearch sesuatu di internet dan yang muncul itu bersumber dari berbagai guru di Indonesia dan itu dapat meringankan beban orang tua dalam mengawasi anak karena sumber yang didapatkan adalah bersumber dari guru yang dapat dipertanggung jawabkan tulisannya. Tanpa peserta didik bersusah payah mencari kesana-kemari tentang info yang ingin ia peroleh, hanya dengan membaca blog-blog guru itu mereka akan kaya ilmu. Mereka akan berfikir bahwa tulisan para guru tersebut sebagai sumber untuk melihat jendela dunia karena semua informasi yang ingin mereka peroleh bisa di dapat dari tulisan blog guru.

Menulis merupakan hal yang penting untuk di lakukan oleh guru, selain untuk mengembangkan materi, mengembangkan kemampuan, menuangkan gagasan, pikiran maupun ide juga sebagai pertanggungjawaban terhadap profesinya. Bukan hanya guru yang mendapatkan manfaatnya dari menulis namun peserta didik juga sangat mendapatkan manfaatnya ketika membaca tulisan tersebut. Maka sebaiknya sebagai calon ataupun yang sudah menjadi guru belajar lah untuk menulis karena akan sangat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Dengan menulis guru dapat terdorong untuk menemukan sekaligus memecahkan masalah serta kegiatan menulis akan membiasakan berpikir, berbahasa secara tertib juga dapat mengingat informasi dan menjernihkan pikiran. Ingatlah bahwa masa depan penerus bangsa ini juga ditentukan oleh peran para pendidik salah satunya yaitu guru. Artikel ini saya persembahkan untuk mengikuti ajang blog competition bertema “Pentingnya Guru Menulis” yang diadakan Kompasiana yang bekerjasama dengan Tanoto Foundation.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun