Indonesia adalah negara dengan jenis lamun terbanyak di dunia. Sayangnya, menurut beberapa sumber, secara umum kondisi padang-padang lamun di Indonesia tidak sehat.
Apa sih lamun itu?
Lamun adalah tanaman berbunga yang aslinya tumbuh dengan baik di lingkungan laut dangkal. Lamun ini fungsinya sangat penting untuk kehidupan ekosistem laut dan juga untuk kehidupan di darat.
Padang lamun adalah rumah bagi ikan-ikan, maka di situlah ikan-ikan berkumpul. Tentu hal ini berpengaruh juga bagi kehidupan di darat, terutama bagi para nelayan. Nelayan tidak perlu pergi jauh ke tengah laut yang dalam untuk mencari ikan-ikan kecil. Mereka cukup "melaut" di laut dangkal, di mana terdapat padang lamun.
Selain itu, lamun adalah makanan utama bagi dugong, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan duyung. Maka, keberadaan dugong dapat menjadi pertanda kesehatan padang lamun di sekitarnya. Dugong sendiri adalah satu-satunya mamalia laut pemakan tumbuhan (herbivora). Dugong yang panjangnya dapat mencapai 3 meter dan beratnya hingga 500 kg ini, menghabiskan 40 kg lamun per harinya. Mereka dapat hidup hingga 70 tahun. Sayangnya, saat ini dugong masuk dalam klasifikasi hewan yang rentan punah dalam beberapa waktu ke depan.
Kembali ke lamun, ternyata padang lamun dapat menyerap dan menyimpan karbon dioksida 35 kali lebih besar daripada hutan hujan tropis. Penyerapan karbon dioksida dalam jumlah besar membantu mengatur iklim global dan mengurangi efek perubahan iklim.
Selain itu, masih banyak lagi fungsi dari padang lamun yang intinya sangat baik untuk kehidupan baik di laut maupun di darat.
Kerusakan padang lamun, cepat atau lambat akan mengakibatkan nelayan kesulitan mendapatkan ikan. Dengan demikian, tentu perekonomian mereka pun terancam.
Sayangnya, pengetahuan mengenai fungsi lamun ini kurang populer. Bahkan sempat masyarakat di daerah pesisir pantai sendiri, di mana padang lamun biasanya hidup, tidak menyadari beberapa tindakan mereka menyebabkan kerusakan padang lamun.
Contohnha, menangkap ikan secara berlebihan menggunakan alat-alat yang merusak dasar laut.