Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

CV, Membaca Orang yang Tepat untuk Suatu Pekerjaan

18 Mei 2025   23:40 Diperbarui: 20 Mei 2025   10:57 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi CV, Contoh CV. (Shutterstock/Mariia Korneeva)

Sejujurnya saya tergolong orang yang malas mengupdate CV. Pasalnya, dalam bidang pekerjaan saya, CV itu bukan hanya berfungsi untuk melamar pekerjaan. Tetapi juga untuk kepentingan mendapatkan proyek bagi perusahaan.

Maka, sekalipun sedang tidak mencari pekerjaan baru, ada satu masa, bagian admin proyek meminta kami untuk mengupdate CV masing-masing karena akan dimasukan dalam proposal proyek. Kadang-kadang permintaan itu datang ketika kami sedang sibuk dalam proyek yang lain. Maka hal "kecil" seperti mengupdate CV menjadi sesuatu yang mengganggu.

Masih kerja di perusahaan yang sama koq perlu update CV?

Betul. Sebagai konsultan, setiap proyek yang berhasil kami selesaikan adalah sebuah pencapaian yang perlu ditambahkan ke dalam CV. Tujuannya untuk "dijual" kepada calon client lain. Calon client perlu tahu siapa-siapa saja yang akan ikut dalam proyek, bagaimana skill dan pengalamannya, dan apakah kolaborasi seluruh tim dengan kemampuan masing-masing yang saling mendukung dapat menjamin proyek berhasil diselesaikan dengan baik.

Dari sini, ada gambaran tentang fungsi CV bukan? Yaitu, untuk mempromosikan skill dan pengalaman, dan meyakinkan orang yang membaca bahwa kita adalah orang yang tepat untuk sebuah pekerjaan.

Bagaimana dengan calon pekerja yang baru lulus dan belum punya pengalaman kerja?

Modal saya dalam mendapatkan pekerjaan pertama saya hanyalah CV. Dan saya termasuk beruntung, karena tidak lama setelah lulus saya mendapatkan pekerjaan pertama. Saya tidak sempat mengalami mengirim lamaran sampai ratusan atau bahkan ribuan. Tetapi memang ada saat saya tidak PD dengan diri sendiri, sehingga saya melamar posisi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pendidikan saya. Dalam perekrutan ini, saya lulus test dan lolos ke tahap wawancara.

Namun, satu kalimat dari pewawancara yang membuat semangat saya menyala-nyala, "Sayang ijazah komputernya kalau kamu saya terima untuk pekerjaan ini. Lebih baik kamu mencari pekerjaan sesuai dengan ijazah kamu".

Dan ternyata, sekali saya melamar posisi programmer, saya dipanggil untuk wawancara.

ilustrasi: perekrutan tenaga kerja (sumber: https://tynedalehospice.com/)
ilustrasi: perekrutan tenaga kerja (sumber: https://tynedalehospice.com/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun