SIM (Subsriber Identity Module), adalah sebuah perangkat yang memungkinkannya untuk mengenali dan mengotentikasi pemiliknya sebagai satu-satunya pemilik perangkat tersebut. Jadi satu SIM hanya didaftarkan atas nama satu orang saja, tidak lebih.
SIM juga memungkinkan pemilik untuk melakukan perubahan terhadap data dan informasi di dalamnya, dan juga menerima dan mengirim data. Untuk memungkinkan penerimaan dan pengiriman data ini, pengguna harus membayar/membeli sejumlah kuota dalam jaringan telco, atau dalam bahasa umum di Indonesia, sering disebut-sebut dengan istilah "pulsa".
Dalam hal SIM biasa yang berupa kartu kecil yang diselotkan ke dalam tempat penyimpanannya pada perangkat HP, atau biasa disebut SIM Card, dapat dipindahkan ke perangkat lainnya.
Bagaimana dengan eSIM?Â
Pengertian eSIM sama dengan SIM. Perbedaannya adalah, eSIM menempel pada mesin handphone, tidak dapat dipindah-pindah secara fisik ke mesin handphone lain seperti SIM card yang umum dipakai saat ini. Cara transfer/pindah eSIM dari satu handphone ke handphone lain, akan lebih rumit dibandingkan SIM card yang tinggal diambil bentuk fisiknya dan dipindahkan ke mesin handphone lain.
Itu adalah salah satu kekurangan eSIM dibandingkan SIM Card.
Selain itu, tidak semua perangkat handphone kompatibel dengan eSIM. Menurut berita, Iphone model terbaru sudah kompatibel dengan eSIM. Tetapi Iphone yang dibeli di Hong Kong dan China, ternyata masih belum kompatibel dengan eSIM (berita per Maret 2025: https://www.getnomad.app/).
Jika aturan pemerintah tentang penggunaan eSIM segera dilaksanakan, artinya pengguna juga kemungkinan besar harus mengganti perangkat handphonenya dengan perangkat yang kompatibel dengan eSIM.
eSIM Lebih Aman?