Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Mencari Teman, Tetapi Jadilah Teman

4 Januari 2025   00:12 Diperbarui: 4 Januari 2025   10:13 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjadi teman terbaik bagi diri sendiri (sumber: mindfulmethodsforlife.com)

Kesepian? Semua orang pasti pernah mengalaminya. 

Saya sendiri sempat menjadi orang yang beberapa kali pindah ke sana kemari, lagi-lagi memulai hidup baru di tempat asing, dimana bisa dibilang di tempat itu tidak ada yang kenal sama sekali.

Kesepian? Jelas! Stress? Ya! Di awal-awal. Tapi semua itu harus diatasi. Walau ternyata tidak mudah.

Seorang teman, orang India, yang kebetulan pernah satu kost dengan saya, dengan terus terang mengatakan, bahwa dia ingin bunuh diri karena tidak tahan, saat berada dalam situasi yang sama. Mendengar itu saya hanya senyum saja. Senyum bukan mengejek. Tetapi karena saya juga pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi orang baru di lingkungan yang benar-benar baru, dengan budaya yang baru. Saya sendiri tidak pernah sampai ada niat buruk seperti dia. Saat itu, saya cuma menyarankan kepadanya, untuk bergabung dengan komunitas orang-orang India. Dan dia bilang, sudah dicoba. Tetapi, tetap saja dia merasa mereka berbeda dengan lingkungan dia sebelumnya. Akhirnya saya cuma bisa bilang, "Weekend nanti saya mau pergi hangout dengan teman-teman Indonesia, kalau mau bergabung boleh" dan dia pun setuju.

Gimana rasanya kalau ada orang di sekitar kita sampai melaksanakan niat buruk seperti itu? Kalau saya, sedikit banyak pasti akan ada rasa bersalah, walau itu bukan salah saya juga.

Seorang teman lain, yang berasal dari Jepang, sering terdengar "ribut" dari dalam kamarnya yang bersebelahan dengan kamar saya. Sampai-sampai yang punya rumah juga bertanya, apa saya merasa terganggu dengan keributan itu? Saya jawab tidak apa-apa. Walau sebenarnya tanda tanya juga, jangan-jangan dia gak punya teman ngobrol. Hingga akhirnya suatu hari saya ajak dia hangout weekend. Dia kelihatan senang sekali. Memang, saya perhatikan dia jarang keluar rumah.

Saya sendiri, dalam kondisi seperti itu, berusaha mencari komunitas-komunitas baru. Awalnya saya pikir lebih baik mencari komunitas orang Indonesia saja. Maka saya mencoba masuk dalam beberapa komunitas orang Indonesia. Tetapi, ternyata sesama orang Indonesia pun begitu tertutup, dan butuh waktu lama untuk bisa diterima oleh mereka. Namun, di kemudian hari saya tahu bahwa ternyata diantara mereka pun hubungan pertemanannya tidak terlau dekat, sehingga ketika ada orang baru, semuanya saling cuek saja. Rupanya justru saya sendiri yang memulai budaya untuk membuat seseorang yang baru bergabung dengan komunitas, merasa nyaman.

Kadang-kadang kita sendiri yang harus memberi contoh pada orang-orang di sekitar kita, karena mungkin mereka juga kurang peka.

Pengalaman lain ketika pindah ke tempat asing lain, juga sama sekali tidak ada yang saya kenal di situ. Mau keluar rumah selain ke tempat kerja, gereja, supermarket, saja belum berani. Tapi lama-lama saya memberanikan diri juga. Untungnya, saat itu saya masih terdaftar sebagai anggota komunitas public speaking International. Maka, di tempat asing itu saya mencari komunitas yang sama, dan memperkenalkan diri. Komunitas ini ada di berbagai negara, sehingga ada alasan untuk saya datang dan memperkenalkan diri. Lumayan, setidaknya jadi ada aktivitas yang dilakukan bersama orang lain. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, sehingga butuh berinteraksi dengan sesama manusia lain. Apalagi untuk orang seperti saya yang pekerjaannya bergantung pada komputer. Tanpa break sejenak dari komputer, akan menyebabkan kejenuhan yang tidak sehat.

Makin tambah usia, pertemanan makin menyusut? Mungkin. Tetapi saya sendiri pada akhirnya sadar untuk tidak mencari teman, tetapi terbuka untuk menjadi teman. Mencari teman dan menjadi teman adalah sesuatu yang berbeda. Mencari teman, artinya kita tergantung pada orang lain. Sementara menjadi teman bagi siapa saja itu artinya membuka diri terhadap orang lain, peduli dengan orang lain, dan juga peka terhadap orang lain. Tetapi juga tidak tergantung pada mereka. Kita sendiri yang mengontrol hidup kita, bukan berdasarkan rasa tidak enak pada teman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun