Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Membaca Buku Untuk "Diam" Sejenak

27 Mei 2023   15:13 Diperbarui: 28 Mei 2023   00:00 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membaca buku | sumber: arogayoga.com

Disadari atau tidak, membaca buku dapat membangun pola pikir. Meskipun ada saja orang yang menganggap seseorang yang senang membaca itu identik dengan kuper dan aneh. Ada orang-orang yang suka mencap orang yang hobi membaca dengan sebutan kutu buku, menggambarkannya dengan kaca mata tebal dan penampilan yang kuno, pendiam, kurang mingle dengan lingkungan sekitar. Kadang-kadang malah digambarkan dengan seseorang yang suka gugup pula kalau bicara di depan orang lain. Benarkah begitu?

Padahal yang kuper juga banyak yang datang dari lingkungan yang temannya banyak, yang rajin gaul kemana-mana, rajin posting di medsos tentang setiap detik kehidupan yang dia jalani, selalu update dengan gosip-gosip yang gak ada hubungan sama sekali dengan dia sendiri dan keluarganya, dst.

Kuper menurut saya bukan tentang seberapa luas lingkaran pertemanannya. Kuper itu masalah pola pikir yang kurang maju, yang yang suka sinis ketika mendengar temannya ngomongin sesuatu yang dia belum tahu atau gak nyampe mikirnya, atau juga yang tukang bully demi menjaga eksistensinya. Juga jenis-jenis lain yang termasuk dalam kelompok yang pola pikirnya tertutup dan lebih memilih bersembunyi di zona nyaman.

Logikanya, gimana mau update dengan dunia kalau pola pikir tertutup??

Kenyataanya, yang senang membaca itu adalah orang-orang yang sanggup mengolah bacaan menjadi sebuah pengalaman berpikir, meskipun belum pernah mengalami hal yang sama seperti yang tertulis dalam bacaan yang dibaca.

Orang yang hobby baca cenderung pendiam? Mungkin! Karena sebagian waktunya dipakai untuk membaca, mengolah apa yang dibaca dalam kepala dan hati, yang kemudian menjadi output yang berbobot keluar dari mulutnya dan tingkah lakunya.

Sebaliknya, yang gak suka baca biasanya lebih sering asbun. Orang yang hobby baca, keliahatan aneh? Masa?! Yang aneh justru yang gak suka baca tapi sok tahu dengan modal copy paste kalimat-kalimat bijak tanpa ngerti maksudnya.

Dulu, bacaan itu identik dengan buku, majalah, koran, tulisan-tulisan di mading, tembok, dsb. Yang jelas bacaannya terlihat oleh orang lain. Sekarang?

Membaca bukan lagi suatu kegiatan membaca bacaan yang hanya dalam bentuk-bentuk tersebut. Membaca bisa di HP, komputer, laptop, layar-layar monitor yang menampilkan berbagai jenis "bacaan", dari yang tidak bermutu, kurang bermutu, sampai yang bermutu.

Semuanya bisa diakses dengan sangat mudah hingga menimbulkan distraksi pikiran karena kelebihan asupan akibat tidak memilih asupan yang bergizi. Semua dilahap terlalu cepat, secepat tangan mencari asupan bacaan lain dalam waktu nyaris bersamaan dan juga secepat tangan meneruskan bacaan tersebut ke orang lain tanpa memfilter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun