Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bagaimana Cookie Mengambil Data Pengguna Internet?

27 Oktober 2022   14:16 Diperbarui: 27 Oktober 2022   19:35 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data cookies (Sumber: Web design solutions via kompas.com)

Logikanya tidak mungkin seseorang melakukan pencarian suatu barang jika tidak sedang membutuhkannya. 

Seseorang yang melihat suatu gambar barang, minimal punya maksud ketika melihat gambar barang tersebut. Entah sekedar mencari informasi, entah memang tertarik, entah memang sedang mencari barang tersebut. 

Aplikasi yang ditanam dalam website tidak akan tahu maksud pengguna ketika melihat suatu gambar, namun mereka akan mencatat berdasarkan "action" yang dilakukan ketika pengguna berkunjung ke website mereka, dan mencatat setiap action sebagai sesuatu yang dapat dianggap sebagai "ketertarikan" atau "pasti" ada alasan mengapa seseorang melihat gambar/produk tersebut.

Demikian pula jika pengguna memasukan barang ke keranjang tetapi tidak melakukan check out, itu semua pasti ada catatannya. Kadang-kadang pengguna dikirimi pesan bahwa ia melupakan sesuatu dalam keranjangnya. Itulah salah satu maksud dan tujuan semua data dicatat.

Berdasarkan data-data dari kunjungan sebelumnya, maka aplikasi dapat menampilkan lagi barang-barang yang sebelumnya pernah dilihat tetapi tercatat belum ada pembelian oleh pengguna tersebut. Istilahnya kalau datang lagi ke warung, pemilik warung bakal menawarkan lagi barang yang tempo hari dilihat-lihat oleh pelanggan.

Lantas apa semua itu disimpan sebagai cookie? Bisa jadi, tergantung aplikasinya. Cookie di-set dalam coding atau pemrograman.

Apakah sebuah website dapat mengetahui aktivitas kita di situs sebelumnya ketika kita menggunakan browser yang sama? Secara langsung tidak. Karena cookie itu spesifik untuk masing-masing website.

Tetapi mengapa ketika kita baru melihat-lihat suatu barang di sebuah marketplace, kemudian ketika membuka kompasiana.com, kok iklan yang muncul barang yang sebelumnya kita lirik-lirik seolah kompasiana.com tahu barang apa yang sedang kita minati. 

Itu ada lagi toolnya, namanya Cookie Tracker. Namun tetap saja, semua yang diambil itu adalah berdasarkan "input" dan "action" yang dimasukkan dan dilakukan oleh pengguna.

Jadi, intinya cookie tidak akan dapat mengetahui data pengguna yang tidak pernah diinput. Semuanya bisa dijelaskan dengan logika, tidak ada yang ujug-ujug data privasi terancam, padahal pengguna sendiri tidak pernah membuka data pribadi mereka ke umum. 

Namun demikian tidak semua "input" dapat di-track sebagai cookie. Informasi-informasi sensitif seperti CVV code yang terdapat pada kartu kredit tidak boleh disimpan sebagai informasi, baik itu disimpan sebagai cookie atau dicatat pada database. Ada aturan international yang mengatur hal ini. Pelanggaran terhadap aturan ini akan dikenakan sanksi yang tidak ringan, misal denda dalam jumlah yang besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun