Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Persiapan Dana Pensiun dengan Asuransi dan Pasif Income

7 September 2022   22:17 Diperbarui: 8 September 2022   07:01 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dana Pensiunan (Sumber: Shutterstock)

Bagaimana Anda membayangkan masa pensiun Anda? 

Kalau anak muda yang ditanya, rata-rata jawabnya, "Belum saya pikirkan, masih jauhlah itu. Sekarang saya mau senang-senang dulu menikmati hidup. Udah cape waktu kuliah mau ngapa-ngapain bergantung uang saku dari orang tua."

Pola pikir seperti itu mungkin tidak terlalu salah. Semua orang punya hak untuk menikmati hidup. 

Bersenang-senang menikmati hasil keringat sendiri, setelah sebelumnya selama kuliah diirit-irit secukupnya uang saku dari orang tua.

Tetapi, ingatkah kita bahwa ketika keuangan kita masih tergantung pada orang tua pun, kita harus pandai-pandai mengatur keuangan agar cukup selama sebulan untuk yang uang sakunya mingguan maupun bulanan.

Kita tidak sekaligus menghabiskannya dalam satu hari bukan? Karena kalau itu yang terjadi, sudah bisa diprediksi, kalau orang itu pasti "selalu" atau "sering" punya masalah keuangan terutama di akhir periode uang saku. Jangan-jangan, langganan utang sana-sini juga, hehehe. Kalau kepepet utang makan di kantin sesekali masih bisa dimengerti, asalkan dibayar ya.

Nah, ketika sudah bekerja dan produktif menghasilkan uang, bukankah kita pun tetap harus mengatur keuangan kita, ke mana saja alokasinya. Agar di akhir periode, kita tidak kebingungan saat tidak punya uang dan bertanya-tanya pada diri sendiri penghasilan saya lari ke mana saja ya, perasaan jumlahnya cukup besar tetapi kok selalu kekurangan. 

Bahkan setelah kerja, normalnya masalah keuangan menjadi tanggung jawab pribadi, bukan lagi tanggung jawab orang tua. Yang tadinya bisa minta kepada orang tua, kakak, paman, bibi jika kehabisan uang. Maka, setelah bekerja, mestinya tidak lagi minta ke sana-kemari.

Kalau masalah "kehabisan" duit ini terjadi di usia "muda" yang mana usia tersebut adalah usia "naik daun" di mana banyak kesempatan kerja, kesempatan berkarya, kesempatan menghasilkan uang, bisa jadi hal itu adalah sesuatu yang sifatnya sementara. 

Bulan ini gak punya duit karena PHK, bulan depan mungkin sudah punya duit lagi karena mendapat tawaran kerja di tempat lain, atau kerja apa saja yang bisa menghasilkan uang untuk sementara waktu sampai mendapatkan pekerjaan baru. Lha wong masih muda, tenaga masih kuat, dan masih banyak hal yang dapat dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun