Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mau ke Mana Menitipkan Diri di Usia Senja?

3 November 2021   22:57 Diperbarui: 8 November 2021   21:58 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lansia (Sumber gambar dari health.kompas.com)

Setidaknya dengan tetap bekerja, ada orang yang menyadari kehadiran mereka, ada orang yang akan menanyakan kehadiran ibu/bapak tersebut. 

Bayangkan lansia yang tinggal sendirian, entah karena memang melajang seumur hidupnya, tidak punya anak, atau anak-anaknya tinggal jauh dari mereka. 

Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan mereka, seperti yang beberapa kali pernah diberitakan jikalau seorang bapak meninggal dunia seorang diri di rumahnya dan baru diketahui beberapa hari kemudian. Padahal lingkungan tempat tinggalnya bukan lingkungan orang-orang kaya yang saling tidak peduli dengan tetangga. 

Saya juga pernah mendengar berita seorang teman yang memang usianya menjelang lansia, meninggal dunia dalam keadaan sendirian di rumahnya dan baru diketahui dua hari kemudian. 

Bagaimanapun tingkat kematian karena usia tua itu cukup tinggi. Alangkah baiknya ketika ajal menjemput, setidaknya ada yang mengetahui lebih cepat ketimbang membusuk duluan, padahal bukan kematian karena kecelakaan atau sedang berada di hutan belantara.

Perlu diperhatikan juga bahwa semakin tambah umur semakin sering lupa dan cepat lelah. Apalagi zaman sekarang, bahkan yang masih muda pun saking sibuknya teleponan, konsentrasi penuh main game, seringkali lupa bahwa ia tengah menyalakan kompor. 

Tetangga dekat rumah saya, beberapa kali rumahnya nyaris kebakaran karena dia lupa sedang memasak sesuatu namun dia tertidur pulas atau sambil mengerjakan pekerjaan lain, padahal usianya baru menjelang 60. 

Secara fisik tetangga saya itu sehat dan badan segar bugar, namun siapa yang tahu kalau dia sudah punya penyakit lupa atau cepat lelah. Bagaimanapun itu adalah jenis-jenis penyakit yang sering menyerarang orang di rentang usia tertentu. 

Menitipkan orang tua atau diri sendiri (kelak) di wisma lansia mungkin dapat menjadi salah satu alternatif. Jika masih ada keluarga, akan terasa jauh lebih baik jika keluarga tetap rajin menelepon dan menjenguk.

Dan ternyata ada wisma lansia yang dapat dititipi lansia hanya di saat jam kerja saja. Sehingga si anak masih bisa bekerja dan sepulang kerja menjemput orang tuanya di tempat penitipan. 

Saya rasa kita tidak dapat menghakimi orang-orang yang menitipkan orang tuanya di wisma lansia sebagai orang yang 'tega'. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun