Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Hari Gini Masih Ada Istilah Tanggal Tua?

10 Oktober 2021   02:08 Diperbarui: 11 Oktober 2021   10:56 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau zaman saya kecil, memang ada istilah "tanggal tua". Kebayang gak, satu keluarga besar terdiri dari sembilan orang dan yang bekerja (dalam arti memiliki penghasilan) hanya satu orang saja, yaitu kepala keluarga yang sekaligus merupakan tulang punggung keluarga. Belum lagi jika mendapat tumpangan saudara yang juga tidak bekerja. 

Jadi wajarlah ada istilah "tanggal tua". Penghasilan yang kalau di zaman sekarang, walau direncanakan dengan baik secara ilmu keuangan tingkat dewa pun, mungkin hanya cukup sampai tengah bulan saja. 

Itulah makanya ada istilah "tanggal tua". Karena dana yang masuk di tanggal muda, sudah harus disetor ke pos-pos rutin yang tidak dapat dikurangi atau dihilangkan. 

Maka sisa tanggal yang masih ada di bulan itu, mau tidak mau harus benar-benar disesuaikan dengan sisa uang karena memang dananya sangat terbatas.

Jika Anda sedang tidak berpenghasilan cukup, sementara tagihan-tagihan rutin Anda harus dibayar, maka bolehlah istilah "tanggal tua" itu dipakai lagi, walau sebenarnya kurang tepat. 

Mungkin saat itu Anda baru kena PHK dan karena satu dan lain hal, tabungan yang ada sudah terpakai untuk biaya hidup selama tidak bekerja, sementara pekerjaan baru belum juga didapat.

Jadi, istilah "tanggal tua" di setiap bulan siklus gajian, seharusnya sudah tidak relevan lagi untuk kalangan menengah ke atas, dengan catatan rencana keuangan setiap bulan sudah disesuaikan untuk kebutuhan sehari-hari selama satu bulan.

Justru yang harus dikhawatirkan adalah biaya pensiun. Entah itu pensiun karena sakit, usia tua, atau karena kecelakaan yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi. Terutama untuk orang-orang yang tidak akan mendapat uang pensiunan rutin seperti pegawai negeri. 

Jangan sampai ketika waktunya datang, karena tidak memiliki persiapan, maka terjadilah utang atau meminta bantuan ke sana ke mari. Bagaimanapun semua orang pasti tidak ingin melibatkan orang lain dalam kesulitan keuangan kecuali sangat terpaksa. 

Demikian pula pensiun karena usia tua, tentunya Anda lebih suka tetap memliki uang sendiri daripada tergantung kepada anak atau sanak saudara, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun