Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Membuat Kebun Hidroponik Menggunakan Botol Bekas Air Mineral

29 Juli 2021   01:33 Diperbarui: 29 Juli 2021   16:06 1929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidroponik Sistem Sumbu | Dokumentasi pribadi

Berawal dari pandemi yang membuat semua orang dianjurkan untuk di rumah saja, dan juga rasa khawatir akan penyebaran virus, membuat banyak orang mulai jarang pergi ke supermarket atau pasar untuk membeli bahan-bahan kebutuhan makanan. 

Selama pandemi ini, kebanyakan orang membeli secara online. Namun lama-kelamaan akibat bosan di rumah saja dan juga faktor pengiritan karena tidak tahu kapan pandemi akan berakhir, maka terpikirlah untuk menanam sendiri bahan-bahan dapur seperti cabai, bawang, tomat, kunyit, daun bawang, daun seledri, dan beberapa sayuran.

Berhubung tanah yang masih dapat ditanami tinggal sedikit akibat halaman rumah nyaris disemen semua, dan ternyata budget untuk membeli tanah untuk menaman, pot, dan kawan-kawannya lama kelamaan terasa makin membengkak. Maka, saya pun mulai melirik botol-botol plastik bekas air mineral yang sempat saya kumpulkan untuk keperluan lain. 

Maka saya pun mulai mempelajari teknik menanam hidroponik menggunakan botol bekas air mineral.

Hidroponik dengan botol bekas | Dokumentasi pribadi
Hidroponik dengan botol bekas | Dokumentasi pribadi

Awal-awalnya saya membeli bibit paprika, sawi, dan bayam. Kemudian membuat sendiri bibit tomat dan beberapa jenis cabai. 

Ternyata bibit tomat lebih cepat jadi, sementara bibit cabai lebih lama. Dan untuk paprika, ternyata lebih lama lagi mulai dari bibit hingga bertunas. Itu pun dari sepuluh bibit, ternyata cuma satu saja yang bertahan hidup. 

Saya menggunakan media rockwool untuk pembibitan, di mana setiap biji yang akan dibibitkan ditaruh di atas satu petak kecil rockwool. 

Setiap biji nantinya akan menjadi satu pohon. Jadi, dua belas biji kecil akan menghasilkan dua belas pohon. Kebayang kan jika semua biji dari satu buah tomat dibibitkan? Demikian pula dengan cabai-cabaian yang memiliki biji cukup banyak. 

Media tanam rockwool | Dokumentasi pribadi
Media tanam rockwool | Dokumentasi pribadi

Selama masa pembibitan, biji-biji di atas rockwool itu ditaruh di ruang gelap atau ditutup plastik hitam. Setelah bibit-bibit itu bertunas, barulah mulai diperkenalkan dengan sinar matahari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun