Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Andai Facebook "Ditutup"

11 Desember 2019   22:54 Diperbarui: 11 Desember 2019   23:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putus Hubungan Dengan Facebook (photo: techsive.com)

Iseng baca berita lama Kompas: 

Menkominfo Johnny Plate Diminta "Tutup" Facebook

Jika akses ke Facebook, di Indonesia, ditutup, bagaimana pertemanan saya dengan teman-teman yang tidak tinggal di Indonesia? 

Padahal media sosial Facebook, walau sudah ada saingannya, seperti instagram, twitter,... rasanya tetap saja yang paling banyak dipakai itu adalah Facebook. Kenyataan secara data saya tidak tahu. Silahkan dicari sendiri saja data jumlah pengguna masing-masing media sosial seluruh dunia. 

Jika tujuannya adalah mengganti media sosial dengan produk hasil karya anak bangsa, berarti semua media sosial yang bukan karya anak bangsa harus ditutup. Karena kalau cuma facebook, orang akan pindah ke instagram, twiter, atau yang lainnya jika ada. 

Mampukah orang Indonesia membuat yang serupa Facebook? Saya yakin mampu. 

Apa sih orang Indonesia yang gak bisa?  Eh, ternyata banyak, misalnya: datang tepat waktu, antri teratur, tidak sakit hati jika ditegur, tidak korupsi, dll. Tetapi tidak semua orang Indonesia tidak bisa melakukan hal-hal itu. 

Jadi secara general, mungkin bisa dikatakan, orang Indonesia secara keseluruhan memang belum bisa datang tepat waktu, tetapi dengan pembangunan tranportasi umum yang lebih baik, maka Indonesia sedang mengarah ke menghilangkan budaya ngaret, masih belajar untuk antri teratur, tidak sakit hati atau banyak alasan jika ditegur karena salah, dan korupsi juga sedang dalam proses pemberantasan. 

Kembali ke membuat media sosial sendiri, saya yakin, orang Indonesia pasti bisa. Secara software, logika cara membuatnya masih kebayang alias tidak terlalu rumit. Mesin pemroses dan tempat penyimpanan datanya? DKI saja mau pakai komputer mainframe, masa kalau Indonesia mau menciptakan media sosial sendiri, yang setidaknya, akan diakses oleh orang se-Indonesia dari Sabang sampai Merauke, tidak disediakan sarananya?  

Apalagi Indonesia sekarang sedang men-digital. Jadi dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak yang sudah punya big data untuk membuat aplikasi yang lebih canggih, atau dalam istilah sekarang "lebih smart" daripada Facebook atau media sosial lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun