Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peraturan Umum Berlaku Juga untuk Bule

7 Desember 2019   22:35 Diperbarui: 8 Desember 2019   10:30 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak jauh dari pintu gerbang sebuah pusat perbelanjaan, saya berdiri menunggu transportasi online yang saya pesan. Tiba-tiba ada tiga orang asing berbahasa Inggris datang dan duduk di emperan yang bertuliskan "Dilarang duduk disini". Awalnya petugas keamanan menghampiri mereka dan, saya kira, meminta mereka untuk tidak duduk nongkrong disitu. Si bule menunjuk-nunjuk tangannya kearah parkiran. Mungkin maksudnya: kami sedang menunggu mobil kami datang.

Tapi cukup lama juga mereka duduk ngobrol disitu. Iseng saya tanya petugasnya :D, karena saya juga pernah ditegur tidak boleh duduk disitu. Padahal temboknya emang nyaman untuk duduk menunggu

"Pak, koq mereka boleh duduk disitu, sementara orang Indonesia tidak boleh?" 

Si petugas hanya tertawa, "Saya gak bisa ngomong bahasa Inggrisnya, Mba!" 

Lantas saya bilang,"Pake bahasa Tarzan saja, Pak!" 

Tapi rupanya petugas memilih membiarkan mereka. 

Di hari lain, disebuah bank yang katanya tidak perlu pakai nomor antrian karena sudah mau tutup, "Nanti saya panggil saja", kata petugas keamanannya. Saya pun duduk menunggu giliran. Tiba-tiba ada dua orang asing masuk dan duduk disebelah saya. Disebelah yang lain masih ada satu pengunjung yang lain, ikut menunggu giliran. 

Setelah customer service selesai, orang asing langsung menuju customer service. Dan petugas yang tadi bilang akan memberitahu jika tiba giliran saya, hanya diam saja. 

Setelah mereka selesai, tanpa menunggu dipanggil, saya langsung menuju meja customer service. Petugas keamanan mendatangi saya dan mengatakan bahwa pengunjung yang satunya lagi duluan datang. Lantas saya jawab. Itu tadi yang bule koq bisa langsung, padahal saya duluan ngantri? Petugasnya cuma diam. 

Kejadian seperti itu sering saya lihat di tempat umum. Kalau sesama orang Indonesia melanggar peraturan, pasti ditegur dan diminta ikut aturan. Tetapi kalau orang asing, mereka hanya membungkuk hormat dan tersenyum ramah, tanpa menegur tindakan salahnya. 

Entah alasannya tidak bisa bahasa International atau minder karena merasa si bule lebih tinggi derajatnya, atau menunjukan ciri khas orang Indonesia yang sopan santun, kepada orang luar.

Padahal bule juga ada yang bloon...

Padahal semua negara juga sama seperti Indonesia, punya peraturan yang harus diikuti baik oleh warga negaranya sendiri maupun orang asing. 

Padahal bule juga ada yang jadi petugas keamanan, ada yang jualan kertas tissue di food court dengan menawarkan dari meja ke meja, sama seperti kita disini.

Saya juga pernah sih melanggar peraturan di negeri orang demi kepraktisan :D, tetapi tetap kena tegur meski pura-pura tidak tahu dan berlagak jadi turis. Katanya sih, pertama kali masih dimaafkan karena dianggap belum tahu aturan, tetapi tetap diomeli oleh petugas. 

Diomeli orang pakai bahasa Mandarin juga pernah, padahal saya tidak mengerti bahasanya dan tidak tahu juga kesalahan saya apa. 

Ditegur baik-baik pakai bahasa Tagalog juga pernah, tetapi begitu petugasnya tahu saya bukan orang Philippine, mereka malah menjelaskan dengan baik, dan menunjukan bagaimana yang seharusnya. Rasanya cuma di Indonesia, orang asing nampaknya mendapat perlakuan istimewa, dan peraturan ditempat umum hanya berlaku bagi penduduk lokal.

Padahal sudah mulai banyak juga peraturan-peraturan yang ditulis dalam dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jadi sebenarnya jika tidak dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris, tinggal tunjuk saja peraturan yang sudah ditulis dalam bahasa Inggris. 

Atau bisa tetap berbahasa Indonesia dengan tambahan bahasa isyarat. Bisa saja orang asingnya pura-pura tidak mengerti bahasa apapun yang disampaikan, tetapi dengan bahasa isyarat, intonasi, dan raut muka yang tegas, saya rasa semua orang akan mengerti, kecuali orang yang ditegur emang mau cari gara-gara. Orang asing juga ada yang bandel dan berkelakuan seperti preman kampung.

Tetapi menguasai bahasa asing, minimal bahasa Inggris, itu memang penting. Kita mencintai bahasa Indonesia, tetapi kita juga perlu menjadi warga negara International dengan menguasai bahasa Inggris. 

Minimal dengan menguasai bahasa International itu membuat diri lebih percaya diri menghadapi orang asing dan orang asing pun tidak seenaknya bersikap selama berada di Indonesia. 

Dan peraturan-peraturan ditempat umum pun dapat diberlakukan untuk semua pengunjung baik warga lokal maupun warga asing. (VRGultom)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun