Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung tengah berlangsung, suasana mulai meriah dan sedikit memanas. Empat pasangan kandidat mulai mempromosikan diri menarik simpati pemilih di Lampung yang mencapai 3,3 juta pemilih. Tidak saja para kandidat yang semangat, para pendukung juga makin agresif melakukan kampanye.
Dari sekian kandidat yang ada di Lampung, masing-masing punya kelemahan. Dan rata-rata kelemahan mereka sudah jadi rahasia umum. Tapi khusus untuk kandidat petahana, Ridho Ficardo ada batu sandungan kecil tapi punya dampak luarbiasa. Dia pernah terseret dugaan pelecehan terhadap wanita bernama Sinta Melyati.
Meski telah dua tahun kasus itu berlangsung, tapi berita tentang kasus itu masih saja hangat dalam pembicaraan masyarakat, baik itu di media sosial atau disaat gerumpi.
Memang saat ini kasus itu tidak jelas ujung pangkalnya, dan pihak Sinta telah mencabut laporannya terhadap Ridho ke Komisi III DPR RI. Tapi masyarakat masih bertanya-tanya, bagaimana sebenarnya kejadian itu. Kalau Sinta berbohong, maka Ridho bisa menuntut pencemaran nama baik. Tapi ini tidak, sampai sekarang malahan Sinta tak diketahui posisinya.
Dalam masyarakat timur, perbuatan asusila seperti itu akan mempunyai pengaruh terhadap nama baik seseorang, apalagi itu pejabat. Karena Sinta, jalan terjal Ridho untuk menjabat dua periode menjadi terjal.