Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Riuh Gelombang Perpolitikan Indonesia

24 April 2019   13:01 Diperbarui: 24 April 2019   13:18 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Politik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia baik disadari atau tidak, mau atau tidak, politikipun mempengaruhi kehidupan kita sebagai individu maupun sebagai bagian dari kelompok masyarakat. Hal itu berlangsung sejak kelahiran sampai dengan datangnya kematian.  Pada sistem politik di Indonesia, peran masyarakat sangat penting dalam mengembangkan lembaga-lembaga politik formal baik didaerah maupun di pusat. Pada hakikatnya system politik merupakan seperangkat interaksi dari totalitas perilaku social melalui nilai- nilai di sebarkan untuk masyarakat.

Sistem politik Indonesia tidak bias dipisahkan dari sejarah bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan, penjajahan, kemerdekaan sampai masa reformasi sekarang. Hal ini tentunya dilakukan dengan melihat kondisi dan situasi bangsa pada saat itu. Sistem politik Indonesia pada masa reformasi saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Bermunculan lembaga dan sistem yang baru dalam rangka merespon permasalahan bangsa yang semakin kompleks.

Seperti yang kita tahu bahwa tahun 2018-2019 merupakan tahun politik di Indonesia dimana terdapat pemilihan kepala daerah , DPR dan presiden sehingga meyebabkan banyak masalah terhadap politik di Indonesia. Banyaknya hal- hal yang menimbulkan kericuhan atau kegaduhan dalam lingkungan masyarakat atau warna Negara saat adanya pemilihan umum. Kegaduhan yang dilakukan yaitu seperti menyebarkan isu sara, berita palsu yang tidak jelas kebenarannya bahkan tidak benar sama sekali. Seperti isu sara saat ini yang dimana hal ini digunakan sebagai alat untuk menjatuhkan lawan dan ini merupakan ancaman bagi politik di Indonesia sebab dengan ada hal seperti ini Indonesia dapat terpecah belah.

Tidak sedikit dari para politikus menggunakan isu sara sebagai alat mereka untuk kampanye dengan tujuan mejelekkan lawan dan mendoktrin para masyarakat untuk memihak kepada salah satu dari mereka. Isu sara ini sangat berbahaya dibandingkan politik uang karena bias menimbulkan secara jelas perpecahan dikalangan masyarakat, di social media banyak terlihat isu sara yang menyebar sedangkan masyarakat kita masih belum terlalu bias menyaring isu yang ada sehingga terdapat kesalahan dalam pemahaman.

Selain sara berita palsu juga banyak menyebar di social media yang menyebarkan kejelekan dari pasangan calon pada dasarnya itu tidak benar namun berita itu dipercayai oleh sebagian masyarakat. Berita palsu yang menyebar di masyarakat juga membuat terpecah belahnya masyarakat demi kepentingan politik di berbagai pihak. Hal ini tentu juga menimbulkan kegaduhan tersendiri dalam memihak kepada siapa seharusnya dan serta mengganggu ketentraman masyarakat saat ini.

Selain itu politik identitas juga berbahaya bagi keutuhan politik di Indonesia serta ketetraman masyarakat kita. Politik identitas sangat sensitive mengingat Indonesia terdiri dari berbagai suku, Agama, Ras dan budaya itu menyebabkan Indonesia menjadi sensitif terhadap adanya politik indentitas. Kurangnya budaya sadar politik di masyarakat kita menyebabkan permasalah politik tumbuh subur di Indonesia yang mengancam keutuhan bangsa dan Negara serta mengganggu ketentraman dalam bermasyarakat.

Pengaruh hal- hal seperti ini membuat politik dianggap sebelah mata dan menjadi hal yang sangat sensitif oleh sebagian masyarakat. Tujuan awal politik ialah ingin mencapai usaha kehidupan yang baik atau mulia, namun dalam kondisi politik saat ini hal tersebut sepertinya sedikit menyimpang. Sebab politik dalam negeri saat ini lebih mementingkan diri sendiri agar mencapai tujuannya tersendiri dan kurang memerhatikan rakyatnya. Hal inilah yang membuat rakyat pun bosan dan merasa tak terurus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun