Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Interview Kerja dan Gen Z: Saat Basa - Basi Tidak Lagi Efektif

9 April 2025   11:34 Diperbarui: 9 April 2025   11:34 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medium shot people working together desk .Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Saya ngerasa kayak lagi disidang, bukan diajak ngobrol buat kerja."
Itu salah satu curahan hati Gen Z setelah menjalani interview kerja.

Fenomena ini bukan kejadian langka. Banyak rekruter pun mengakuinya---anak muda zaman sekarang memang kreatif, cerdas, dan tech-savvy, tapi ketika masuk ke ruang interview, sebagian dari mereka terlihat kikuk, bahkan gugup berlebihan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Komunikasi Digital vs. Tatap Muka: Beda Dunia

Mari kita mulai dari akar persoalan: gaya komunikasi.

Gen Z tumbuh dengan teknologi. Mereka lebih nyaman menyampaikan pendapat lewat teks, emoji, atau voice note daripada berbicara langsung, apalagi di situasi formal seperti interview. Jadi jangan heran kalau mereka tampak "kurang antusias" atau "kurang percaya diri" di hadapan pewawancara.

Analisis:
Ini bukan soal kemampuan komunikasi yang lemah, tapi lebih ke transisi media komunikasi yang belum semua orang (termasuk perusahaan) sadari. Maka penting untuk menciptakan suasana yang lebih akrab dan tidak terlalu kaku dalam proses interview.

 Tekanan untuk Tampil Sempurna

Interview kerja sering kali dirasakan sebagai ajang "pamer kepribadian dan kemampuan", padahal tidak semua orang punya gaya tampil yang sama.

Gen Z dikenal jujur dan otentik---mereka tidak suka berpura-pura atau basa-basi. Tapi, dalam suasana yang terlalu formal, mereka bisa terjebak pada kecemasan:

"Apa saya harus jawab sesuai ekspektasi, atau sesuai diri saya sendiri?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun