Mohon tunggu...
Vonny Safitri
Vonny Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

seseorang yang merasa beruntung karena diciptakan tuhan sebagai perempuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alat Permainan Edukatif: Barang Bekas Bermanfaat untuk Anak

7 Oktober 2022   16:52 Diperbarui: 7 Oktober 2022   17:03 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) yang dilakukan oleh mahasiswa pada kelompok 2 gelombang 8 kepada murid BA Baitul Makmur cukup menciptakan antusias anak-anak untuk lebih giat belajar, dengan beberapa program kegiatan yang telah dirancang oleh anggota PMM kelompok 2 gelombang 8 bersama guru BA Baitul Makmur agar anak-anak dapat tetap belajar dengan menyenangkan.

Salah satu tujuan Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hiliriasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang, juga sebagai salah satu upaya mahasiswa untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Beberapat hari yang telah terlewati dalam melakukan kegiatan PMM, salah satu kegiatan yang telah terlaksana adalah membuat Alat Permainan Edukatif (APE), dengan memanfaatkan kardus bekas, tusuk sate, dan kertas polos sehingga menjadi permainan edukatif anak-anak untuk belajar mengenal huruf.

Tidak hanya itu, Alat Permainan Edukatif yang dibuat oleh anggota PMM Kelompok 2 Anggota 8 pun dapat melatih ketelitian murid TK Baitul Makmur dalam mencocokkan huruf yang tergambar di kardus bekas dan huruf yang tertempel di tusuk sate, serta kesabaran dan kehati-hatian dalam menusukkan tusuk sate yang telah diberi tempelan huruf kedalam lubang kardus yang relatif rapat agar dapat sejajar dengan gambar huruf yang ada di kardus.

Mufidah selaku Koordinator kelompok pun menyatakan bahwa APE sendiri merupakan sarana yang penting untuk memicu perkembangan saraf dan motorik anak dan untuk pembuatannya sendiri tidak harus menggunakan bahan yang mahal dan mewah.

Lanjutnya, APE dapat dibuat dari bahan bekas ataupun bahan yang mudah didapat disekitar kita, tentuna hal tersebut tidak hanya membantu anak untuk bermain sambil belajar namun juga dapat mengajarkan anak untuk memanfaatkan barang bekas dan mengurangi sampah rumah tangga yang sudah tidak dipakai, seperti kardus, kayu, karton, dan lain sebagainya.

Pemanfaatan barang bekas sebagai Alat Permainan Edukatif anak pun tentunya harus dibarengi dengan pengoptimalan pengajar dalam mengkreasikan barang bekas yang akan di gunakan, sehingga anak akan dengan sendirinya terangsang untuk tumbuh dan berkembang menjadi sosok manusia yang terbiasa memanfaatkan kekayaan sumber daya alam sebagai salah satu sumber belajar.

Kreatiftas yang dilakukan siswa dalam membuat permainan dari barang bekas pun dapat menjadi salah satu hasil prestasi belajar anak. Hal tersebut selaras dengan pendapat Benjamin S. Bloom, bahwa hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik yang ketiga ranah tersebut sudah banyakdi aplikasikan di berbagai sekolah sebagai bentuk penilaian guru kepada siswa.

Ranah kognitif sendiri yaitu yang mencakup segala aktifitas otak seperti pengetahuan, penerapan, dan analisis yang harapannya ketika ranah kognitif tersebut baik maka anak dapat dengan mudah untuk memahami suatu masalah dan memecahkannya. Kemudian untuk ranah afektif yaitu yang berkaitan dengan perasaan, emosi, dan sikap anak dalam berpartisipasi, sehingga nantinya anak dapat terlatih dalam bersikap dan dalam mengendalikan emosi. Dan yang terakhir adalah ranah psikomotorik, yaitu keterampilan anak atau hasil dari apa yang telah dipelajari anak selama belajar.

Sehingga apabila anak sudah belajar untuk menjangkau tiga ranah tesebut dengan belajar menggunakan alat permainan edukatif, maka seiring dengan masa pertumbuhannya akan lebih mudah untuk menerima hal-hal baru dan menjadi problem solving di lingkungannya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun