malaikat tanpa sayap dikirim tuhan kepadaku, melindungi setiap langkahku.
ia selalu tersenyum mebawa raut muka palsu.
kupikir dia sungguh-sungguh tersenyum, namun dibaliknya ia menangis, dibaliknya ia lelah.
namun, bagaimana mungkin aku seringkali membalutnya dengan amarah.
merubah senyum kecilnya menjadi gundah gulana.
kini ia semakin tua, keriput keningnya tampak samar terlihat.
dewasa kini aku hanya mengingat masa kecilku penuh ilmu.
dari abjad ABC sampai angka 123 dan huruf hijaiyah. aku bisa menghafalnya dengan mudah.
kau tanamkan nilai, bagai petani yang konsisten menanam padi.
engkau beri segalanya. demi bunga kecilmu yang kau harap kelak menjadi besar.
bungamu ini masih belum sempurna mekar.