Dalam siklus perancangan undang-undang pun demikian. Profesi yang seringkali dianggap tidak penting justru menjadi amat sangat penting. Dia menentukan kata apa yang masuk atau dikeluarkan. Apalagi anggota DPR/D tidak banyak yang rajin untuk membaca ulang perdebatan, selain desingan omongannya sendiri.Â
Barangkali tidak banyak pula yang konsentrasi dalam perdebatan. Seperti sering kita saksikan di media. Dalam sidang yang demikian menentukan kehidupan banyak orang, anggota dewan terhormat justru bobo cantik. Bagaimana memperhatikan isi catatan tukang ketik, saat sidang saja tertidur pulas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!