Mohon tunggu...
Vivin Sulistya
Vivin Sulistya Mohon Tunggu... Guru - Ibu 3 anak

an ordinary human

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mendua di Kesempatan Kedua, Apa Bisa?

3 Desember 2021   10:47 Diperbarui: 3 Desember 2021   10:50 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rezki yang sangat luar biasa tentunya, bisa di pertemukan dengan mereka-mereka yang baik dan care satu dengan yang lain. Walaupun kami hanya bertemu di dunia maya, namun itu tidak mengurangi makna kebersamaan dan kekompakan kami. Harapan kami, mudah-mudahan kebersamaan kami juga sampai pada tahap akhir program PPG ini, yaitu UP. Sama-sama masuk, muddah-mudahan kami juga sama-sama mengakhiri program ini dengan baik.

Sama dengan belajar pada penyelenggara pendidikan lainnya, gaya maupun cara belajar kami tak jauh beda. 1 hal yang paling menonjol dengan pembelajaran di tempat-tempat lain adalah, kami dilatih untuk belajar dan mengajar dengan model pembelajaran Problem/ Project Based Learning; yang notaben nya sangat jarang kami aplikasi kan di dalam kelas kami sebelumnya, terlebih saya pribadi.

Di sela-sela kesibukan kuliah yang jadwalnya lumayan padat, saya harus mensiasati agar bisa membagi-bagi waktu dengan baik. Setelah mengikjuti kuliah tatap muka secara sinkronus, saya juga harus menyusui bahkan harus bermain-main sebentar bersama Nabihan dan Nahla. Tujuan nya tentu agar mereka merasa tidak terabaikan sepenuhnya oleh ibunya.

Bukan hal yang mudah, namun tak terlalu sulit juga untuk dilakukan. Melaksanakan PPG dalam keadaan masih menyusui bayi yang full ASI. Jika diceritakan lagi suatu hari nanti, kenangan ini tentu akan sulit tergerus. Harus bangun sebelum subuh untuk mempersiapkan semua nya, setelah pasukan bangun, saya juga harus memandikan, menyuapi makan, menyusui sebelum mereka saya titipkan ke neneknya.

Alhamdulillah nya, semua dukungan dan motivasi saya dapatkan dari banyak pihak, khususnya keluarga sendiri. Tanpa mereka, tidak mungkin saya sampai di titik ini. Tidak mungkin saya bisa melewati hari-hari yang paling crowded dalam hidup ini. Terlebih dari teman hidup. Beliau yang selalu menyemangati, membangkitkan lagi ketika terpuruk dalam progressnya. Sampai-sampai beliau rela melaksanakan semua tugas yang mestinya jadi tanggung jawab saya. Mudah-mudahan semua pengorbanan kita ini membuahkan hasil yang manis untuk masa depan rumah tangga dan anak-anak kami setelahnya.

Keteteran dengan waktu adalah salah satu tantangan yang saya temui di PPG ini. Terkadang dalam waktu yang singkat, kami dituntut untuk membuat sesuatu yang baru dan jarang kami lakukan sebelumnya. Namun, karena komunikasi kami yang terbilang cukup intens di dalam grup Whatsapp, kami bisa berkompromi dan saling mengingatkan jika terbentur masalah di setiap tahapannya.

Namun beberapa teman dan kolega juga punya beberapa tantangan dan hambatan dalam melaksankaan PPG ini. Ada beberapa yang hampir menyerah karena tidak kuat denga keadaan fisiknya, dll. Namun, sebagai keluarga baru, tentu kami tidak bisa membiarkan hal-hal seperti itu terjadi. Saling membantu, menyemangati, dan mengingatkan, sehingga Alhamdulillah kami full team sampai sekarang.

Homey; berasa berada di rumah sendiri adalah perasaan saya ketika bisa menikmati perkuliahan di UNJA ini. Semua aspek penyelenggara, baik dari pihak kampus, Dosen-dosen, Guru Pamong dan orang-orang yang berada di bawah naungan Program Studi PPG, Fakultas Pendidikan Unja, khususnya jurusan bahasa inggris sangat welcome dan ramah. Semua kendala kami mampu di atasi dengan baik. Tentu tak ada yang pantas kami ucapkan selain kata terima kasih. Mudah-mudah an Allah juga mudahkan jalan mereka semua menggapai kesuksesan dan jadi amal ibadah bagi kita semua.

Di ujung program, kami kembali merasa insecure lagi karena berkaca pada angkatan sebelumnya, hanya 50% dari semua peserta yang mampu lulus di ujian akhir UKMPPG. Tentu jadi Note sekali bagi kami semua. Dan senangnya, kami tidak sendiri, karena kami yakin semua staf pengajar, dosen dan guru pamong pasti akan memberikan pelayanan terbaik yang mereka miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun