Mohon tunggu...
Vivi Fariska
Vivi Fariska Mohon Tunggu... Lainnya - Riska
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Vivi Ika fariska

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asumsi Dasar Teori Dasar Vygotsky (Teori Perkembangan Manusia)

4 November 2020   21:24 Diperbarui: 5 November 2020   09:24 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Asal mula terbentuk teori sosiokultutal adalah minimnya komunikasi formal membangkitkan kesadaran psikologi untuk memahami peran budaya dari lingkungan sosial anak.

Teori sosiokultural adalah teori yang di usung oleh seorang psikologi rusia bernama vygotsky. Menurut vygotsky, aktivitas manusia sebenarnya tidak lepas dari pengaturan sistem kultural yang ada. Struktur yang membentuk pola kultur itu sendiri dapat ditelusuri dari analisis interaksi sosial yang ada di dalam lingkungan budaya tersebut. Analisis tersebut dapat membedah proses. Proses mental dan mengetahui struktur kongnitif yang ada didalamnya.

Pada intinya vygotsky mencoba mengambil bukti bahwa aktivitas sosial dapat berpengaruh besar kepada aktivitas personal atau individu.

Dalam tulisan vygotsky terdapat 3 tema yang menjelaskan bagaimana proses" sosial memiliki pengaruh dalam belajar dan berfikir diantaranya adalah: 

-proses sosial sebagai sumber sosial bagi pemikiran individu.

- peran alat dan budaya dalam pembelajaran dan pengembangan, terutama alat bahasa.

- zona perkembangan proksimal.

Sumber-sumber sosial bagi pemikiran individual dalam teorinya. Vygotsky memaparkan bahwa proses penalaran, pengetahuan dan perkembangan kongnitif dapat kita peroleh tidak hanya berasal dari diri kita, tetapi bersumber dari lingkungan luar atau sosial, maka dari itu peran dari kedua sumber sangat berpengaruh dalam proses pengkontruksian pengetahuan karena apabila individu tersebut tidak aktif dalam mengkontruksi pengetahuan dirinya, maka akan sulit untuk mengolah atau mengkonstruksi pengetahuan yang berasal dari luar.

Alat-alat kultural dan pengembangan kongnitif:

1. Alat teknis dalam usia digital

Misalnya penggunaan kalkulator dalam studi matematika dan sains internasional ketiga( Tren dalam studi matematika dan sains internasional (TIMSS.1998)

- Dampak positif: pada saat tes ditingkat lanjutan, siswa yang menggunakan kalkulator dalam pekerjaan, kursus matematika harian mereka tampil jauh lebih baik dari siswa yang jarang atau tidak pernah menggunakan kalkulator.

-Dampak negatif : dapat mengikis keterampilan dasar, kurang mendukung pembelajaran dan kelancaran dalam aritmatika.

2. Alat psikologis

Misalnya dalam penggunaan bahasa, vygotsky berfikir bahwa kemampuan khusus manusia untuk bahasa memungkinkan anak-anak menyediakan alat bantu dalam penyelesaian tugas-tugas yang sulit untuk mengatasi tindakan impulsif, merencanakan solusi untuk masalah sebelum pelaksanaanya dan untuk menyusun perilaku mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun