Mohon tunggu...
Vivian Rasendria
Vivian Rasendria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

murah senyum, perfeksionis, hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Self Love Itu Penting

20 September 2022   23:13 Diperbarui: 20 September 2022   23:22 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI MELALUI SELF LOVE PADA REMAJA

 

Mencintai diri sendiri sangat penting untuk dimiliki seseorang, akan tetapi hal ini sering tidak dianggap penting oleh sebagian orang. Kurang mencintai diri sendiri dapat mengakibatkan rasa tidak percaya diri dan sering kali ketidak percayaan diri tersebut menghambat tujuan hidup. Sangat disayangkan karena upaya mencintai diri sendiri (self love) ini tidak mendapat perhatian dari masyarakat khususnya di Indonesia.

Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahaun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju masa dewasa. Pada masa ini begitu pesat mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik itu fisik maupun mental.

Rendahnya kepercayaan diri ini dapat menimbulkan berbagai dampak bagi psikologis si penderita. Khususnya dikalangan remaja, remaja merupakan tahapan seseorang bertumbuh dan berkembang. Ketidakpercayaan diri akan menghambat berkembangnya potensi remaja dengan baik dan optimal. Untuk itu dalam pembahasan ini akan dipaparkan pentingnya upaya mencintai diri (self love) bagi remaja.

Menurut Hazleden dalam Nuramini dkk (2020), ada berbagai cara untuk mencintai diri sendiri yang dapat dilakukan dari permulaan yang kecil dan sederhana. Berikut ini merupakan upaya mencintai diri sendiri yang dapat dilakukan.

  • Merayakan atau menghargai keindahan yang ada di dalam diri.
  • Mengatakan pada diri sendiri bahwa diri anda pantas untuk dicintai
  • Merawat diri berdasarkan kebutuhan yang diperlukan
  • Meyakinkan diri sendiri bahwa anda penting, dengan cara mementingkan terlebih dahulu sebelum mementingkan orang lain.
  • Saat muncul pemikiran negatif seperti merendahkan diri sendiri maka harus meminta maaf pada diri sendiri.
  • Pencarian kepuasan diri sendiri, seperti belajar mengetahui siapa anda, sesuatu tentang anda, apa yang benar-benar inginkan, dan menemukan bagian tersembunyi dari diri anda.
  • Mendengarkan keinginan diri yang berharga berdasarkan dari hati sendiri, seperti mengikuti kata hati mana hal-hal yang baik untuk diri tersebut.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Yoeveni dkk (2020), dari seluruh hasil remaja yang sudah diwawancarai mendapatkan insight yaitu HALU, rasa tidak sesuai dengan kenyataan dialami pada setiap remaja perempuan yang merasa dirinya tidak percaya diri (insecure).   Kondisi tersebut sangata merugikan diri sendiri karena cenderung membandingkan diri sendiri dengan orang lain, yangn juga dapat mengakibatkan overthingking pada remaja. Adapun solusi yang diberikan dalam penelitian ini ialah dengan kampanye 5A (aware, appeal, ask, action, dan advocate) melalui berbagai sarana. Misalnya dengan menggunakan medsos seperti Instagram, dan memasang banner di mall.

Kesimpulan

Upaya mencintai diri sendiri sangat penting untuk dimiliki khususnya bagi usia remaja. Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju masa dewasa. Pada masa ini begitu pesat mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik itu fisik maupun mental. Oleh karena itu sangat penting untuk memastikan psikologis remaja tetap sehat. Dengan mencintai sendiri remaja dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengembangkan potensi dalam dirinya.

Daftar Pustaka

Nuramini, D., Apsari, D., & Wahab, T. (2020). Perancangan Buku Ilustrasi Sebagai Media Informasi Mencintai Diri Sendiri Untuk Meningkatkan Harga Diri Pada Korban Bullying. eProceedings of Art & Design, 7(2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun