Mohon tunggu...
Septiani S
Septiani S Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

HOAX dalam Jurnalisme Multimedia

8 Oktober 2018   17:58 Diperbarui: 22 Oktober 2018   22:16 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebaran informasi merupakan contoh dari praktik dari jurnalisme masa kini. Jurnalisme memiliki definisi yaitu kegiatan yang berhubungan dengan proses mencari, mengolah, dan menyiarkan informasi kepada khalayak dan disebarkan melalui media massa (Nurudin,  2009). 

Informasi dengan sangat mudah disebarluaskan sehingga khalayak cenderung mudah terpengaruh oleh informasi tersebut. Perlu adanya pemikiran objektif dari khalayak terkait dengan informasi yang sangat mudahnya tersebar.

Kemudahan penyebaran informasi pun sering disalahgunakan. Seringkali informasi disebarluaskan tanpa adanya check dari pihak berwenang dan ketika masyarakat menerima informasi kemudian dibagikan kepada orang yang dikenalnya supaya mengetahui tentang informasi yang didapatkannya.

Ketika menerima sebuah infromasi perlu adanya crosscheck terkait informasi tersebut supaya tidak menimbulkan berita bohong (HOAX).

images-5bbb5898aeebe143ee435d4a.jpg
images-5bbb5898aeebe143ee435d4a.jpg

HOAX ini memiliki tujuan untuk membuat takut para pembaca. Dalam jurnal "Analisis Penyebaran Berita HOAX di Indonesia", sebanyak 62,1% penyebaran HOAX melalui teks. Hal ini menunjukkan penyebaran HOAX melalui teks sering dilakukan karena masyarakat cenderung akan membaca informasi kemudian menyebarluaskan informasi tersebut. Penyebaran HOAX pasca gempa Palu merupakan salah satu contoh dari isu dinamika jurnalisme multimedia.

Isu di Indonesia

images-5bbb5a7d677ffb51b51041d5.jpeg
images-5bbb5a7d677ffb51b51041d5.jpeg
Gempa di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 merupakan peristiwa yang tidak terlupakan. Gempa berkekuatan 7,7SR (Scala Ritcher) serta tsunami telah menghancurkan Donggoala dan akibatnya korban meninggal mencapai 1.374 orang(Liputan6.com, 3 Oktober 2018). Kemudahan informasi gempa di Palu yang mengakibatkan banyak korban meninggal dunia sangat cepat diketahui oleh masyarakat Indonesia melalui berbagai media. 

media-lain-5bbb7959677ffb6dd7291452.png
media-lain-5bbb7959677ffb6dd7291452.png
media-lain-1-5bbb7965aeebe10459312612.png
media-lain-1-5bbb7965aeebe10459312612.png
media-lain-2-5bbb797f677ffb449203bfd4.png
media-lain-2-5bbb797f677ffb449203bfd4.png
Kemudahan penyebaran informasi ini seharusnya memberikan dampak yang positif yakni mengajak masyarakat untuk peduli terhadap korban gempa . Yang terjadi justru sebaliknya, beberapa orang cenderung menyalahgunakan peristiwa ini dengan menyebarkan berita HOAX. Banyaknya informasi terkait pasca gempa di Palu mengakibatkan munculnya berita HOAX di seluruh wilayah Indonesia. Berita HOAX pasca gempa di Palu antara lain

Penyebaran berita HOAX ini membuat para masyarakat menjadi takut,  dan berpikir negatif tentang gempa dan tsunami di Palu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun