Pada pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan mengenai munculnya media baru, sejarah dan perkembangan internet serta kehadiran media online baik di dunia maupun di Indonesia. Nahh, pada kali ini akan dibahas jurnalisme masa kini dan masa depan. Mau tau selengkapnya? Yukk simak pembahasan dibawah ini.
Keberadaan jurnalisme sudah ada sejak kemunculan media. Menurut Kovach dan Rosentiel (2001:9), jurnalisme hadir untuk membangun masyarakat, untuk memenuhi hak-hak warga, dan untuk membangun demokrasi (Azwar, 2018).Â
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa adanya jurnalisme, setiap masyarakat menjadi tahu akan informasi atau berita yang sedang marak diperbincangkan. Jurnalisme masa kini menjadi salah satu contoh dimana jurnalisme pun dapat berubah seiring perkembangan teknologi dan zaman. Jurnalisme lampau sudah berbeda dengan jurnalisme masa kini. Berikut saya jelaskan perbedaan jurnalisme lampau dan masa kini :
- Jurnalisme lampau
Salah satu teori yang menggambarkan jurnalisme pada masa lampau adalah teori jarum hipodermik di mana audiens digambarkan sebagai audiens pasif. Mereka hanya menerima informasi tanpa mengolah terlebih dahulu sehingga dapat dipengaruhi oleh media.
Jurnalisme masa kini
Perbedaan media dulu dengan sekarang yaitu ketika mencari berita harus terjun lapangan sedangkan sekarang berita tidak harus terjun ke lapangan. Dahulu berita yang disampaikan berdasarkan kepentingan media. Maksudnya apa yang dianggap penting oleh media dan relevan maka disampaikan kepada publik sedangkan sekarang ini berita yang disampaikan cenderung mengikuti keinginan audiens.
Citizen journalism berarti masyarakat tidak hanya menerima informasi atau berita yang disampaikan oleh tetapi mereka sebagai audiens pun dapat memproduksi berita. Audiens di sini dapat dikatakan ada keterlibatan dalam produksi sebuah infromasi. Kemajuan teknologi serta kehadiran internet memberikan dampak yaitu segala informasi kita dapatkan dengan mudah dan up to date.
Jurnalisme masa kini memiliki tuntutan yakni harus bisa menguasai teknik dan cara kerja peliputan di lingkungan "new media"(Kompas, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa seorang jurnalis harus bisa dalam segala aspek dan inilah yang menjadi tantangan para pekerja media. Lulus pendidikan memang harus tetapi bukan hanya intelektualitasnya yang dibutuhkan tetapi juga mampu mempresentasikan sebuah media.
Jurnalisme Masa depan