Mohon tunggu...
Vivi Nuraini
Vivi Nuraini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Persepsi Amanah dalam Berbisnis

23 Oktober 2017   00:46 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:03 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Semua orang pasti ingin punya bisnis sendiri bukan? Namun yang menjadi masalah, tidak semua orangmengetahui cara berbisnis yang baik untuk meraih kesuksesan dari bisanis yang mereka bangun tersebut. Hal ini terlihat dari presentase bisnis gagal dan yang berhasil masih di dominasi oleh banyaknya kegagalan-kegagalan yang di alami oleh para pembisnis pemula.

Bukan berarti mereka yang berhasil tidak pernah gagal lho!

Justru malah sebaliknya, mereka yang sukses dalam berbisnis adalah orang yang pernah mengalami kegagalan, namun mereka berhasil menjadikan kegagalan tersebut sebagai pembelajaran untuknya.

Ada baiknya jika kita berbisnis dengan mengunakan persepsi amanah, Bagaimana berbisnis dalam islam menggunakan sifat amanah?

Sebelum membahas etika berbisnis dalam perspektif islam yang di iringi dengan sifat amanah, saya akan menjelaskan apa itu amanah terlebih dahulu. Amanah artinya dapat dipercaya, bertanggung jawab dan kredibel, dan amanah bisa juga bermakna suatu keinginan untuk memenuhi sesuatu sesuai dengan ketentuan diantara nilai-nilai yang terkait dengan kejujuran dan yang melengkapinya adalah amanah. Sedangkan etika berbisnis ialah suatu tata cara atau perilaku dalam berbisnis dimana kita harus bisa menjaga lisan maupun sikap kita dalam bertransaksi.

Amanah sendiri juga termasuk salah satu moral keimanan. Dimana jika seorang pembisnis harus memiliki sifat amanah karena Allah menyebutkan sifat orang-orang mukmin yanng beruntung adalah yang dapat memelihara amanat yang diberikan kepadanya.

Dimana firman Allah SWT tertulis : "Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janji-janjinya" (QS Al-Mu'minun [23] : 8)

Dalam hadits, Nabi Muhammad Saw bersabda : "Tiga golongan yang termasuk munafik meskipun mereka berpuasa, shalat, dan mengaku muslim yaitu jika berbicara berbohong, jika berjanji ia tidak menepati, dan jika diamanatkan ia berkhianat". Dan Allah tidak suka orang-orang yang berkhianat dan tak merestui tipu dayanya.

Ada yang mengatakan bahwa Sembilan dari pintu rezeki adalah perdagangan (bisnis) HR. BUKHARI.

Dari keyakinan tangan di atas dan juga mewujudkan fungsi khalifah dimuka bumi, pilihan berbisnis adalah pilihan terbaik untuk dapat mengeksplorasi kemampuan dan juga luasnya bumi Allah SWT. Akan berbeda dengan orang yang menetap bekerja dalam suatu tempat, ia akan berada dalam satu tempat sampai akhir hayat. Hal ini dasar dari keberadaan pekerja yang mengerjakan suatu pekerjaan secara terus menerus. Sedangkan seorang pedagang harus melakukan perjalanan untuk menyebarkan barang dagangannya. Bila hanya dalam satu kawasan saja, maka daya produksi dan uga jelajah terhadap barang berkurang atau sempit.

Maka seorang pedagang ataupun pembisnis harus membuka ruang baru untuk dapat menyalurkan barang dan mendapatkan keuntungan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun