terantuk musimÂ
badai musibah dan bencana
hilir-mudik mengibaskan tangisanÂ
di penat pikiran, kita bertanyaÂ
kemana bumi ini berputarÂ
telah kuajak lisanku sabarkan imanÂ
semua letih untuk menjawabÂ
semestinya goresan penaku diamÂ
bukan menyayat dukaÂ
pada luka baru
hingga makna kini jadi tempat ingkarÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!