entah mengapa kutulis lagi tentangmu
seharusnya ragamu masih di sisikuÂ
engkau gadisku, kutumbuhkan menjadi perempuankuÂ
meski tak ada bedanyaÂ
antara kodrat dan harkatÂ
sama-sama kita tuangkan dalam simphoni cintaÂ
sejak aku meraba bayanganmuÂ
selintas gelisah ingin 'kau hadirkan dalam pelukankuÂ
bagiku, itu jawabanÂ
seolah takdir yang mempertemukannyaÂ
meski kita tak pernah merencanakannyaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!