cahaya pagi, menjumput segar
di pelukan angin, hilir mudik tanpa arah
seakan menyenandungkan elegi alam
menusuk batas ingatanku
ketika impianku masih terkulai
adakah bayangan itu masih melekat di pelupuk mata
hadirkan larik-larik rindu
dan kupuisikan dalam perjalanan pulang
untuk kunyanyikan dalam nyanyian asmara
ketika sepasang cinta telah menikam lubuk hatiku
engkau gadis, kemana harus kupendam gelisah
saat pucuk-pucuk bunga di taman mulai menaburkan aroma
atau haruskah kupendam rindu bersama penatnya waktu?
Malang, 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!