menimbun raga
di cawan gelisah
esok, cahaya makin meruncing
menusuk ingatan
aku terhempas di puisi bisu
angin pun mendera
mematahkan lisan
saat jiwaku menanti cinta
waktu menjadi samar
menelusup di pengkolan jalan
kemana lagi harus kutanam
segenggam rindu
jika semua tersayat
jadi tumpukan penat
yang tak pernah berakhir
Malang - 6 Juni 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!