Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mozaik Malam

22 Februari 2020   00:08 Diperbarui: 22 Februari 2020   00:09 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tak lagi kupuisikan mozaik malam, jatuh terkapar pada telapak langit 

di atas sana 

mendung mengasah bibir ranum di wajah rembulan 

tertelungkup dalam bongkahan kelabu 

mengiris selintas wajah cahaya 

langkahnya menuju tanah kering, yang mulai sembab 

dan tak mampu lagi kutuangkan dalam cawan-cawan rindu 

biarlah anganku pergi mengembara 

merobek batas luka, di langit malam 

yang tak pernah lagi terbasuh di pelupuk sajak baru 

Malang, Februari 2020 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun