Engkau adalah payung
dikala hujan memuisikan cintanya
terlahir bersama aksara awan di langit
ketika lembah mulai meragukan tanah-tanah kering
yang senantiasa melagukan retorika cinta
Engkau adalah aroma
saat bunga-bunga tumbuh dari rahim pohon
yang memendam sesak gelisah
di antara rindang dedaunan
ketika celoteh burung mulai sumbang
diterpa angin dalam hembusan dusta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!