Mohon tunggu...
Arie Purwana
Arie Purwana Mohon Tunggu... Dokter - Be Vegan Make Peace

Dokter Anak dan Vegan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Belajar Melihat dari Sisi yang Berbeda

25 Mei 2020   18:22 Diperbarui: 25 Mei 2020   18:28 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika banyak yang mengeluh dengan situasi Covid-19 seperti saat ini, maka saya salah satu orang yang "senang". Bukan senang beneran. Tapi lebih tepatnya melihat sisi baik dan mendapatkan manfaat dari situasi ini. 

Apa saja keluhan warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercinta ini, khususnya di Denpasar-Bali? Saya akan jawab setelah pesan-pesan berikut ini. 

Nah.... Iklan sudah lewat. Saatnya lanjut bercerita. Jadi begini! Sebagian besar keluarga dan sahabat saya bekerja di bidang pariwisata di Bali. Semenjak pengumuman kasus Covid-19, mereka semua berhenti dari pekerjaan yang berkaitan dengan pariwisata seperti tour, travel, pemandu wisata, koki, jasa kirim barang, pedagang dan ada sahabat yang bekerja sebagai tukang pijat dsb. Mereka semua dirumahkan. Mereka tidak banyak bisa berinteraksi karena ada aturan pembatasan kegiatan sosial dan pembatasan kontak fisik atau nama kerennya PSBB.

Lanjut bercerita. Nah setelah selesai PSBB maka di Bali dikeluarkan aturan tambahan yaitu PKM (pembatasan kegiatan masyarakat) yang mulai pada tanggal 15 Mei hingga 15 Juni 2020. PKM dilaksanakan di wilayah kota Denpasar, Kabupaten Buleleng, Bangli dan Kabupaten Karangasem. 

PKM yang dilaksanakan di Denpasar mirip PSBB namun sedikit lebih longgar dan disertai dengan adanya posko-posko pemeriksaan di banyak lokasi yang bertujuan mengurangi penyebaran penyakit melalui pembatasan gerak masyarakat seperti menyaring pengendara bermotor atau bermobil dengan mengingatkan tentang betapa pentingnya membatasi diri dan membatasi bepergian jika tidak benar-benar diperlukan. Kemudian toko dan kegiatan pasar tradisional diharapkan sudah tutup jam 9 malam. 

Apa yang menyebabkan saya "senang" dengan kondisi sekarang ini? Ada beberapa alasan antara lain:

  1. Denpasar tidak macet lagi. Jalanan tampak lenggang. Arus lalu lintas lancar jaya. 

  2. Semakin banyak warga yang berolahraga seperti lari pagi dan sore. Sepanjang perjalanan menuju tempat kerja saya melihat beberapa pasangan yang sedang lari sore di banyak ruas jalan. 

  3. Semakin banyak warga yang bersepeda alih-alih naik motor atau mobil. Anak-anak muda banyak yang bersepeda untuk mengisi kejenuhan karena di rumah saja. Kayaknya perlu dilakukan survey peningkatan  penjualan sepeda nih. 

  4. Semakin banyak warga yang kreatif seperti ponakan-ponakan mulai belajar memasak, main musik, fotografi, berkebun, memelihara hewan dan kegiatan positif lainnya termasuk jualan daring serta berolahraga. 

  5. Semakin banyak warga yang sadar akan kesehatan dan mengikuti himbauan pemerintah. Setiap berkunjung ke rumah mereka selalu menggunakan masker, cuci tangan dan membawa desinfektan. Kemana-mana selalu mengenakan masker dan membawa desinfektan. 

  6. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun