Mohon tunggu...
Visky Bellia Restanova
Visky Bellia Restanova Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead

4 Oktober 2022   01:13 Diperbarui: 4 Oktober 2022   01:17 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

INTERAKSIONISME SIMBOLIK GEORGE HERBERT MEAD

Prinsip Dasar Teori Interaksionisme Simbolik

  • Tidak seperti binatang, untuk mengembangkan pengetahuannya manusia diberikan kemampuan berpikir.
  • Interaksi sosial membentuk kemampuan berpikir dimana semakin banyak kita berinteraksi maka kemampuan berpikir juga akan ikut berkembang.
  • Dalam interaksi sosial, memungkinkan manusia untuk menggunakan kemampuan berpikirnya dalam mempelajari atau memahami arti dan simbol.
  • Dengan adanya makna dan simbol tertentu memungkinkan manusia untuk meneruskan tindakan khusus dan berinteraksi.
  • Berdasarkan interpretasi atas situasi, manusia dapat mengubah makna dan simbol yang dipakai dalam tindakan serta interaksi.
  • Manusia mampu membuat kebijakan modifikasi dan perubahan karena kemampuan interaksi dengan dirinya sendiri memunculkan peluang tindakan dan pilihan atas tindakan.
  • Kelompok dan masyarakat akan terbentuk dari pola tindakan dan interaksi yang saling berkaitan.

Filsafat Pragmatisme dan Behaviorisme Psikologis menjadi akar utama dari teori Interaksionisme Simbolik, dimana pramagtisme berasumsi bahwa realitas diciptakan dengan tindakan dalam dunia nyata, ingatan dan pengetahuan didasarkan pada dunia nyata yang terbukti berguna, manusia mengartikan objek sosial atau fisik berdasarkan fungsinya, dan pemahaman atas individu didasarkan pada perilaku dalam dunia nyata. Sedangkan beahviorisme psikologis berasumsi bahwa perilaku manusia perilaku hewan, proses mental mendasari perilaku manusia, dan manusia adalah aktor kreatif.

Biografi George Herbert Mead

Mead lahir pada tanggal 27 Februari 1863 di South Hatley Massachussets. Di usia 20 tahun, ia mendapat gelar sarjana muda di Oberlin College. Empat tahun kemudian, Mead meneruskan kuliah di Universitas Harvard dan Universitas Leipzig. Setelah lulus, ia menjadi dosen di Universitas Michigan pada tahun 1891, dan dua tahun kemudian pidah atas undangan John Dewey ke Universitas Chicago.

Teori interaksionisme simbolik terkenal karena kontribusinya Mead dan diketahui sebagai mazhab Chicago. Sumbangan besar pemikiran Mead termuat dalam karyanya yang dipublikasikan pada tahun 1934, yaitu Mind, Self, and Society yang merupakan bahan kuliah Mead di kelas dan dikompilasikan menjadi sebuah buku. Pada tahun 1931, Mead meninggal akibat gagal jantung di rumah sakit.

Pemikiran George Herbert Mead

Menurut Mead, komunikasi manusia berjalan melalui pertukaran simbol yang dimaknai. Ide dasar dari teori interaksionisme menurut Mead adalah simbol yang menjadi konsep mulia yang membedakan manusia dari hewan. Simbol tersebut hadir akibat dari kebutuhan setiap individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya. Dalam buku Mind, Self, and Society, Mead berpendapat bahwa yang pertama kali muncul adalah masyarakat dan kemudian diikuti oleh pikiran yang ada di dalam diri masyarakat tersebut.

Ada beberapa konsep dalam pemikiran Mead, yaitu prioritas sosial yang bermakna kelompok sosial lebih awal muncul dan menghasilkan perkembangan mental serta kesadaran diri, tindakan sosial tindakan binatang, sikap isyarat, simbol signifikan yang diciptakan dan menjadi respon atas informasi, mind (pikiran) yaitu proses percakapan dengan diri sendiri, self (diri) yang merupakan kemampuan menjadikan subjek/objek dengan hubungan sosial dan aktivitas, dan society (masyarakat) menjadi proses sosial yang mendahului pikiran dan diri tanpa henti. Lalu, menurut Mead, proses terbentuknya tindakan terbagi menjadi empat tahap, yaitu impuls atau rangsangan > persepsi > manipulasi > konsumsi.

Konsep berikutnya ada mind atau pikiran yang bersifat sosial dan berkembang melalui interkaksi sosial yang memakai simbol-simbol dan menjuruskan ke konsep self atau diri dan aktivitasnya ini berupa komunikasi dengan diri sendiri maupun orang lain. Dengan mind, simbol juga dapat dimanipulasi. Yang kedua, ada self atau diri yang terbagi menjadi dua yaitu "I" dan "me". Dimana "I" sebagai subjek yang bermakna bahwa tanggapan spontan terhadap situasi, sumber utama yang baru dalam proses sosial, sesuatu yang dicari tentang menentukan karakter diri, dan bersifar kreatif. Kemudian, "me" sebagai objek artinya tanggapan terhadap orang lain tidak langsung berbeda dengan konsep "I" dan karakter diri tidak terbentuk secara definitif sehingga diperlukannya kontrol sosial. Kemudian ada tiga tahap dalam pembentukan self atau diri. Pertama ada play stage, yang menjadi tahap individu membangun diri dengan belajar menjadi subjek maupun objek melalui proses merespon apa yang diketahui. Kedua, game stage yang menjadi tahap individu mengetahui apa yang akan dilakukan dengan mencontoh orang lain dan mulai memainkan rangkaian peran. Terakhir, ada generalized other yang menjadi tahap dimana individu ini sudah terbentuk kepribadian atau sikap di dalam dirinya.

TERIMA KASIH.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun