Laos adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang tidak mempunyai akses ke laut. Negara ini dikelilingi oleh Myanmar, Kamboja, Cina, Thailand dan Vietnam.Â
Dibanding dengan negara disekitarnya, kunjungan wisatawan ke Laos sepertinya tidak sebanyak negara-negara tetangganya. Padahal dari segi tempat, sejarah, budaya Laos tidak kalah menariknya.Â
Beberapa kota di Laos yang biasanya dikunjungi wisatawan diantaranya adalah, Vientiane sebagai ibukotanya dimana kita bisa mengunjungi Pha That Luang, stupa Budha yang dilapisi emas.Â
Luang Prabang, kota yang dinobatkan sebagai sebagai warisan dunia oleh UNESCO karena warisan budaya, arsitektural yang masih terawat dengan baik. Atau Vang Vieng, kota kecil yang terkenal akan keindahan sungainya dan tempat yang pas untuk tetirah dengan berbagai aktivitas seperti hiking, trekking ataupun tubing. Namun ada satu tempat lagi yang menarik terutama bagi pecinta sejarah dan misteri.
Lokasinya agak terpencil. Kota terdekatnya adalah Phonsavan, yang bisa dicapai dengan jalan darat selama 11 jam dari Vientiane. Juga bisa menggunakan pesawat (hanya 30 menit) dan mendarat di Bandar Udara Xieng Khouang.
Guci-guci tersebut terletak bertebaran di lebih dari 40 lokasi. Namun ada tiga tempat utama untuk melihat kumpulan guci-guci tersebut, yang diberi nama Situs 1, Situs 2 dan Situs 3. Situs 1 adalah situs yang terbesar, paling mudah diakses dan karenanya paling banyak dikunjungi dibanding kedua situs lainnya.Â
Dari Visitor Center, disediakan minivan untuk mengantar pengunjung ke situs. Guci terbesar ada di Situs 1. Selain itu di lokasi ini juga terdapat goa besar yang diduga merupakan krematorium, karena diketemukannya sisa-sisa tubuh manusia, seperti tulang yang sudah terbakar dan juga abu jenazah. Banyaknya hal-hal menarik yang dapat dilihat di situs ini, sehingga membuat situs ini paling terkenal.
Situs 2 dan 3 cocok bagi yang ingin menikmati/mengamati guci-guci tersebut dengan lebih leluasa. Karena kedua situs ini relatif sepi dari pengunjung.Â
Guci-guci ini diletakkan di dekat kumpulan pepohonan. Ukurannya tidak sama, ada yang lebih lebar, ada pula yang lebih kurus namun tinggi.Â
Walaupun Situs 2 dan Situs 3 dapat dijelajahi sendiri, namun lebih baik bila ditemani dengan pemandu karena jalur ini akan melintasi rumah dan halaman penduduk setempat.