Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Serasa Menjadi Hansel dan Gretel di Luxembourg

22 Mei 2020   12:52 Diperbarui: 22 Mei 2020   16:21 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abbey Neumunster di tepi Sungai Alzette, salah satu pemandangan khas Luxembourg City | Sumber: dokpri

Mungkin banyak yang masih ingat cerita Hansel & Gretel. Kisah tentang dua anak yang hendak dibuang oleh ibu tiri mereka ke hutan. Mereka mengetahui rencana jahat si ibu tiri dan mengumpulkan kerikil yang kemudian ditebarkan sepanjang perjalanan dari rumah ke hutan, agar mereka tahu jalan balik ke rumah saat ditinggalkan oleh ibu tiri mereka di hutan. 

Entah mengambil ide dari cerita ini atau bukan, yang pasti salah satu jalur jalan kaki menyusuri tempat wisata di Luxembourg City, mengingatkan saya akan cerita Hansel & Gretel.

Luxembourg City adalah ibukota dari Luxembourg, salah satu negara terkecil di Eropa namun salah satu negara terkaya di dunia. Tak hanya kaya, Luxembourg juga dianugerahi dengan keindahan alam dan memiliki berbagai tempat bersejarah.

Lansekap Luxembourg berbukit-bukit, yang secara garis besar dibedakan menjadi 2 area, “kota bagian atas” dan “kota bagian bawah”. Kedua bagian kota tersebut masing-masing memiliki tempat-tempat menarik. Di kota bagian atas kita bisa melihat Istana, Katedral dan alun-alun kota. Kota bagian bawah, dikenal dengan sebutan The Grund. Merupakan daerah kota tertua, yang berada di sepanjang tepi Sungai Alzette.

Indah dan damainya area The Grund | Sumber: dokpri
Indah dan damainya area The Grund | Sumber: dokpri
Sejak tahun 1994, area kota tua di Luxembourg City dinobatkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Tak heran, karena area kota tuanya memang sangat menarik. Kaya akan sejarah dan juga indah. Di sini kita bisa melihat Katedral Notre Dame yang dibangun pada abad ke-17 dengan perpaduan gaya arsitektur Gotik dan Renaissance.

Istana Grand Dukes, yang merupakan kediaman resmi Grand Duke Luxembourg. Alun-alun kota yang luas, seperti Place Guillaume II dan Place d’Armes, yang nyaman untuk tempat leyeh-leyeh. Di sekeliling alun-alun terdapat berbagai toko, restoran dan café, yang salah satu harus dicoba adalah The Chocolate House Bonn. Terkenal akan variasi 50 coklat sendoknya dan juga lokasinya yang sangat strategis, tepat di seberang Istana Grand Dukes.

Salah satu yang menonjol dari Luxembourg City adalah kota ini didesain ramah terhadap (wisatawan) pejalan kaki. Mereka memiliki berbagai pilihan jalur untuk menjelajah berbagai tempat menarik dengan berjalan kaki. 

Salah satu jalur yang terkenal adalah Wenzel Walk. Nama Wenzel dipilih sebagai bentuk penghargaan terhadap Wenceslas II, seorang Duke di Luxembourg antara tahun 1383 sampai 1419 yang selama masa kepemimpinannya mendirikan Wenzel wall.

Jalur ini sepanjang 5.5 km, dan walaupun di atas kertas dapat diselesaikan dalam waktu 2-3 jam, namun kenyataannya, bisa lebih karena seringnya “tersangkut” di satu tempat menikmati keindahan atau mencerna kisah bersejarahnya. Jalur ini dibuat loop, sehingga bisa dimulai dari titik manapun. Namun, banyak yang menyarankan untuk mulai dari Bock Promontory

Di tempat inilah, kastil pertama dibangun dan dimulainya pembangunan kota. Sehingga tempat ini dikenal sebagai tempat lahirnya kota Luxembourg. Posisinya yang di atas tebing, memberikan pemandangan indah Sungai Alzette yang berada dibawahnya. Di sini juga terdapat penjara terpanjang di dunia dan serangkaian terowongan pertahanan bawah tanah. 

Dari sini, menyeberangi Castle Bridge, kita akan sampai di Chemin de la Corniche, sebuah “serambi” dimana kita bisa menyaksikan keindahan ngarai dan Sungai Alzette yang berkelok-kelok melintasi lembah. Chemin de la Corniche ini sering dianggap sebagai salah satu serambi terindah di Eropa.

Kembali melanjutkan perjalanan dan melewati Grund Gate, sampailah kita di Wenzel Wall, yang digunakan sebagai benteng pertahanan. Dengan panjang 875 meter dan dilengkapi dengan 37 menara dan 15 gerbang, Wenzel Wall adalah sebuah dinding pertahanan yang impresif. Dinding ini dikelilingi oleh parit, yang keberadaannya baru ditemukan pada tahun 1992.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun