Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penamaan Makanan Ternyata Mencerminkan Karakter

20 Maret 2020   12:58 Diperbarui: 20 Maret 2020   19:34 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oliebollen |Sumber: 123RF

Sebuah gereja dari abad ke-15 yang diubah menjadi toko buku di Zwolle, Belanda. Salah satu solusi mengatasi gedung gereja yang tidak digunakan lagi|Sumber: Medium.com
Sebuah gereja dari abad ke-15 yang diubah menjadi toko buku di Zwolle, Belanda. Salah satu solusi mengatasi gedung gereja yang tidak digunakan lagi|Sumber: Medium.com
Walaupun Sekarang ini orang Belanda banyak yang memilih untuk tidak beragama (dapat terlihat dari gereja-gereja yang kosong dan dialihfungsikan), namun prinsip-prinsip dasar Calvinisme sudah tertanam kuat, sehingga mereka menerapkannya tanpa perlu menghubungkan dengan agama. 

Kejujuran total diterapkan dengan selalu berterus terang. Penolakan terhadap kesenangan dan kenikmatan kekayaan, membuat orang Belanda tidak mempunyai kebiasaan untuk pamer atau berfoya-foya. Mereka tidak mengejar kemewahan, tetapi lebih mengutamakan kenyamanan. 

Hal ini yang kadang membuat orang menganggap orang Belanda pelit

Kembali ke masalah keterusterangan. Setiap hal yang memiliki dua sisi. Demikian juga dengan keterusterangan. Dengannya, kita mengetahui betul-betul apa yang ada di benak seseorang.

Kita tahu bila mereka mengucapkan pujian, itu adalah betul-betul apresiasi, dan bukan kepura-puraan atau hanya untuk menyenangkan saja. Kita tahu mana lawan dan mana kawan. Dengan terus terang, juga menghindarkan kita dari situasi yang tidak kita inginkan. 

Bila memang sedang tidak bisa menerima. “titipan” menjaga anak teman, lebih baik berterus terang, daripada malah membuat kita stress atau mengacaukan rencana yang sudah kita susun. Orang Belanda jujur dalam mengutarakan pendapatnya. 

Dan mereka juga mengharapkan hal yang sama. Bila ada salah, mereka ingin diberitahu dan bukannya merasa malu. Karena dengan tahu kesalahan, mereka jadi mempunyai kesempatan untuk memperbaiki dan pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan mereka. 

Di sisi lain, keterusterangan dapat membuat lawan bicara kita menjadi tidak nyaman. Banyak budaya yang menanamkan pentingnya menjaga tutur kata dengan berbagai alasan. 

Terkadang, ada situasi dimana kita membutuhkan kata-kata yang mungkin tidak jujur sepenuhnya, tetapi dapat memberikan hal positif. 

Misalnya di saat menemui kegagalan, seseorang akan lebih mudah bangkit bila diberitahu tentang "kekuatannya" dibanding bila dibeberkan segala "kesalahan/kelemahannya".  

Segala sesuatu memang lebih baik tidak ekstrim. Berbicara jujur tentu penting, namun juga perlu melihat situasi dan kondisi. Sebaliknya, jangan memberikan kata-kata manis yang palsu demi mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri belaka.  Singkatnya, bijaksanalah dalam memberikan komentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun