Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kiruna, Perjalanan Menembus Bintang

24 Mei 2019   08:16 Diperbarui: 25 Mei 2019   13:50 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gereja Kiruna (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gereja Kiruna (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Pengalaman magis terus berlanjut di hari kedua. Bila semalam kami disuguhi pengalaman menembus bintang, hari ini hamparan salju putih sepanjang mata memandang, membuat kami serasa berada di negeri dongeng. Atap-atap rumah tertutup salju. Pohon-pohon pinus tertutup salju. 

Begitu pula dengan jalanan. Semuanya putih. Persis seperti dekorasi pada kue tart tema Natal. Hari masih pagi ketika kami mulai  menjelajah pusat kota Kiruna. Jalan tertutup salju yang cukup dalam. 

Kami berkunjung ke tourist information untuk mendapatkan informasi tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi, dan juga peta. Pusat kota Kiruna tidak besar, bisa dikelilingi dengan berjalan kaki. 

Salah satu bangunan penting di sini adalah Gereja Kiruna, yang dibangun dari kayu dengan gaya Sami Goathi. Gereja ini terpilih sebagai bangunan terindah di Swedia pada tahun 2001. 

Ice Hotel (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ice Hotel (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Selepas makan siang di restoran Thailand (kami pun kaget bisa menemukan makanan Thailand di sini), tujuan kami berikutnya adalah Ice Hotel. Cara ke sana cukup mudah, tinggal naik bus dengan tujuan Jukkasjärvi dari terminal bus di pusat kota. Sekitar 30 menit tibalah kami di Ice Hotel. 

Ice Hotel di Kiruna, adalah Ice Hotel yang pertama di dunia. Pertama kali dibuka pada 1990. Sesuai dengan bahan bangunannya yang terbuat dari es, maka hotel ini tidak permanen. Ia akan dibangun setiap tahun dengan desain yang berbeda. 

Namun sejak tahun 2016, Ice Hotel mendirikan bangunan permanen, baik bangunan yang terbuat dari es maupun bangunan yang terbuat dari bahan bangunan biasanya. Berkeliling dari satu ruang ke ruang lain membuat kami serasa berada di film "Frozen". 

Semuanya terbuat dari es. Terlebih ketika kami sampai pada sculpture yang berbentuk singgasana. Gambaran Elsa dan Anna langsung terlintas. Lengkap dengan "Let it go"-nya yang terngiang di telinga. 

Ice Hotel (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ice Hotel (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ice Hotel terletak di pinggir Sungai Torne. Pada saat musim dingin, air sungai membeku dan digunakan untuk bahan membangun Ice Hotel. Ketika musim panas, es yang membentuk bangunana akan mencair dan kembali ke sungai. Suatu konsep yang sangat menyatu denga alam. 

Juga karena lokasinya di hamparan padang luas, memungkinkan Ice Hotel mengadakan berbagai kegiatan musim dingin, seperti kereta luncur yang ditarik anjing, mobil salju dan juga berburu aurora borealis.

Tak jauh dari Ice Hotel, terdapat satu tempat yang sangat menarik untuk dikunjugi, Sami Village. Lokasinya hanya beberapa ratus meter dari Ice Hotel. Cukup berjalan kaki, bisa sampai ke sana. Di Sami Village, kita bisa belajar tentang suku Sami, yang merupakan suku asal Swedia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun