Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jalan-jalan "Plus"

5 April 2019   08:36 Diperbarui: 5 April 2019   08:47 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bsgi pemberi sedekah, memberikan sedekah merupakan bentuk penghargaan dan terima kasih kepada Biksu yang sudah mengajarkan nilai-nilai baik dan budi pekerti kepada orang lain. 

Biasanya mereka memberikan makanan, minuman atau bunga lotus. Bila berkunjung ke Thailand, kita bisa ikut melakukan tradisi ini, asal bisa bangun pagi. Kegiatan ini biasanya mulai dari pukul 5.30 pagi, saat biksu keluar dari kuil sampai pukul 8 pagi, saat biksu harus sudah berada di kuil lagi dan tidak akan keluar kuil sepanjang sisa hari. 

Bila belum tahu caranya, ada baiknya ikut program tur, karena kita akan diajarkan tata caranya. Diantaranya, makanan yang disiapkan tidak boleh mengandung daging, sebelum memberi kepada Biksu, kita harus melepas alas kaki, berlutut untuk menerima berkat, dan terutama untuk para wanita, tidak boleh bersentuhan dengan Biksu.

Homestay, tinggal bersama penduduk di pedesaan

Salah satu desa yang menerima tamu untuk tinggal bersama adalah Mae Kampong, yang lokasinya sekitar 1 jam dari Chiang Mai. Mae Kampong merupakan proyek percontohan homestay pertama di Thailand. Desa ini hidup dari perkebunan kopi dan teh. 

Kita bisa tinggal di rumah penduduk dan melihat cara hidup mereka dan bahkan ikut berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari mereka, seperti mengumpulkan daun teh di hutan, belajar menanam kopi atau cara membuat bantal dari daun teh. Biaya untuk menginap di sini sekitar 800 baht (sekitar Rp 350.000).

Sumber: Thaizer
Sumber: Thaizer
Memberi kontribusi untuk penduduk setempat

Salah satu bentuk kontribusi yang bisa kita lakukan di Thailand adalah menjadi guru bahasa Inggris bagi suku-suku di pedalaman. Di Chiang Mai, ada program menjadi guru bahasa Inggris selama 1 hari untuk anak-anak suku Karen. 

Suku Karen adalah suku di Thailand yang terkenal akan wanitanya yang berleher panjang (tentu tidak semuanya, hanya dari suku Karen Kayan Lawhi).Pengalaman yang pasti menarik, bisa berinteraksi langsung dengan penduduk setempat. Selain mengajar, kita juga bisa melihat dan belajar tentang budaya mereka. 

Homestay juga merupakan bentuk kontribusi yang kita bisa lakukan bagi penduduk setempat. Dengan tinggal bersama penduduk setempat, selain kita belajar tentang cara hidup dan budaya setempat, penduduk setempat juga terbantu karena mereka mendapat penghasilan tambahan. Juga mendorong mereka untuk tetap mempertahankan tradisi mereka. Konsep yang menguntungkan bagi semua pihak.

Jadi, mulai sekarang berikan nilai tambah untuk acara jalan-jalan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun