Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengenai Biaya Konservasi Komodo

2 Agustus 2022   08:41 Diperbarui: 2 Agustus 2022   09:55 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto via Kompas..com

Harga masuk ke Taman Nasional Komodo resmi ditetapkan sebesar Rp. 3,75 juta untuk biaya konservasi namun mendapat penolakan dari beberapa pihak termasuk pelaku usaha wisata di Labuan Bajo.

Apa yang kita ketahui dari kenaikan harga masuk ini ?


Pertama, biaya konservasi ini hanya berlaku di pulau Komodo, Padar dan perairan sekitar sehingga untuk yang ingin melihat Komodo tanpa biaya konservasi masih bisa melakukan itu di Pulau Rinca.


Kedua, biaya konservasi berlaku mulai tanggal 1 Agustus 2022 dengan catatan bahwa jumlah pengunjung akan dibatasi sebanyak 200,000 orang per tahunnya.


Kedua hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan yaitu pertama, biaya konservasi ini yang mengelola siapa, apakah pihak Balai Taman Nasional Komodo yang selama ini menjadi pengelola TN Komodo diikutsertakan dalam program konservasi ini ?


Ketiga, pada ketentuan harga konservasi disebutkan berlaku di pulau Komodo, Padar dan perairan sekitar, kata perairan sekitar akan menimbulkan pertanyaan lagi, bagaimana dengan Gili Lawa, Takat Makassar (manta point), Kanawa, Gili Matong, pulau Kalong dan pulau lain di sekitar perairan di Taman Nasional Komodo ?


Beberapa penolakan yang terjadi disebabkan karena kurangnyan sosialisasi, namun kata sosialisasi dalam konteks ini tidak hanya dalam  hal frekwensi nya dan exposure nya saja tetapi juga perincian dan detil nya, ini sepertinya sudah berlangsung sejak awal.

Kemudian jika kita mengasumsikan bahwa Balai Taman Nasional Komodo yang selama ini menjadi pengelola Taman Nasional Komodo tidak diikutsertakan dalam pengelolaan konservasi di Taman Nasional Komodo, siapa yang akan mengelola konvervasi tersebut dan bagaimana mekanisme nya ?.


Jangan sampai baik pengelolaan konservasi dan pariwisata tumpang tindih, alam dan ekosistem perlu dilindungi dan dilestarikan sedangkan pariwisata tidak selamanya berfokus pada satu P saja yaitu Profit, masih ada dua P lainnya yaitu People dan Planet, sebagai pilar dari pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism.


Apakah dengan memberi ijin kepada beberapa pihak swasta dapat menjamin program pelestarian dan konservasi yang akan selalu memiliki kecenderungan untuk membangun resort ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun