Mohon tunggu...
Virgiana ArdyaPutri
Virgiana ArdyaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswi di salah satu Universitas Negeri yang ada di Bandung. Saya masih semester 1.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Bangsa Indonesia

9 Desember 2022   12:15 Diperbarui: 9 Desember 2022   13:42 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI BANGSA INDONESIA

Virgiana Ardya P. S.

Komponen bangsa Indonesia terdiri dari berbagai konteks sosial dan budaya yang berkembang dari waktu ke waktu. Berbagai pengalaman menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang unik. Unik mengacu pada kondisi yang dialami bangsa selama ini. Salah satu masalah yang muncul di Indonesia adalah kondisi moral generasi muda yang kurang mampu. hal ini ditandai dengan pergaulan bebas yang tidak terkendali antar remaja, peredaran narkoba, tawuran pelajar dan lain-lain. Maka dari itu, kita harus mengtahui pendidikan karakter yang sangat penting bagi bangsa Indonesia kedepannya. Pendidikan Karakter merupakan

Merupakan istilah yang semakin mendapat pengakuan dari masyarakat Indonesia saat ini. Terutama ketimpangan hasil pendidikan yang tercermin dari pelaku pendidikan formal saat ini, seperti korupsi, berkembangnya pergaulan bebas di kalangan anak muda, narkoba dan tawuran. pengertian yang berbeda, yang tidak sepenuhnya benar, dihasilkan dari pendidikan karakter dan menjadi perhatian banyak orang tua, guru dan masyarakat umum. Menurut buku Desain Induk Pembangunan Karakter Bangsa (2010) dapat diidentifikasi sebagai berikut; (1) disorientasi dan belum dihayatinya nilai – nilai pancasiloa sebagai filosofi dan ideologi bangsa; (2) nilai esensi Pancasila; (3) bergesernya nilai – nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; (4) memudarnya kesadaran terhdap nilai – nilai budaya bangsa; (5) ancaman disntegrasi bangsa; (6) melemahnya kemandirian bangsa. Mode ini meningkatkan kesadaran betapa mendesaknya itu dalam agenda untuk menciptakan dan mempromosikan kesuksesan karakter untuk generasi suatu bangsa. Urgensi Pendidikan Karakter dikembangkan karena salah satu bidang pembangunan nasional sangat penting dan menjadi dasar kehidupan sosial, Berbangsa dan bernegara merupakan pengembangan karakter bangsa.

Pendidikan karakter, menurut Ratna Megawangi (2004:95), "sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keptusan dengan bijak dan mempratikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.". Pengertian lainnya dikemukakan oleh Fakry Gaffar (2010:1) "sebuah proses tranformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu.". Ada tiga gagasan penting dalam definisi ini, yaitu: 1) dalam proses transformasi nilai; 2) tumbuh dan berkembang dalam kepribadian dan 3) berubah dalam tingkah laku. Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak.

Karakter lebih mengacu pada sebuah sikap. Menurut Wynne (1991), kata karakter berasal dari BahasaYunani yang  berarti "to mark" (menandai) dan memusatkan perhatian bagaimana menerapkan nilai kebaikan dalam bentuk Tindakan atau perilaku. Kata Latin menandai "kharassein" dan "kharax", yang berarti "tools for making", "ukiran" dan "tajam" poster'. Sedangkan menurut KBBI (1995;445), istilah “karakter” berarti sifat – sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorsng dari yang lain. Dalam kamus Poerwadarminta (Kemendiknas, 2010: 44), karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat – sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain. Dengan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa mebangun karekater  (pembuatan figur) adalah proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa sehingga menjadi unik, menarik dan "berbentuk". berbeda atau tidak dapat dibedakan dari yang lain. Orang yang berkarakter dapat dibedakan satu sama lain (bahkan yang tidak berkarakte atau "pada dasarnya tercela"). Dengan memperhatikan pentingnya pendidikan karakter, maka pendidikan karakter mengembangkan potensi peserta didik yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa untuk mengembangkan nilai dan karakternya sendiri serta menerapkan nilai-nilai tersebut. sebagai warga negara dalam kehidupannya. Karakter adalah campuran moralitas, etika dan moralitas. Meningkatkan moral fokus pada kualitas operasi tindakan manusia atau perilaku atau tindakan dapat diberi label baik atau buruk benar atau salah. Jadi pelatihan karakter diartikan sebagai pendidikan yang berharga. Pendidikan karakter, pendidikan moral, yang akan dikembangkan kinerja siswa Pilihan baik atau buruk, tetap seperti itu itu baik, dan tunjukkan kebaikan itu dalam diri hidup dengan sepenuh hati.

Pada prinsipnya, tujuan Pendidikan Nasional tidak boleh melupakan landasan konseptual dari filosofi pendidikan yang membebaskan yang memungkinkan generasi mendatang bertahan dan berhasil mengatasi tantangan zamannya. Fungsi dan tujuan Pendidikan Nasioanal menurut UUPSN No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal 3: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkemabngnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepad Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab.”.  Mencermati fungsi pendidikan nasional yaitu mengembangkan keterampilan dan membentuk karakter peradaban bangsa, seharusnya memberikan pencerahan yang tepat bahwa pendidikan harus mempengaruhi perkembangan zaman bangsa Indonesia.

Fungsi pertama “mengembangkan kemampuan” daapat dipahami bahwa Pendidikan Nasional mengikuti paham konstruktivisme, yang menurutnya peserta didik adalah manusia yang potensial dan dapat berkembang secara optimal melalui proses pengajaran. Artinya, setiap layanan pendidikan di Indonesia harus memahami bahwa peserta didik memiliki potensi yang luar biasa dan harus didukung melalui proses pendidikan untuk mengembangkan potensinya. Fungsi kedua “membentuk watak” Artinya, Pendidikan Nasional harus diarahkan pada pembangunan watak. Pendidikan berbasis karakter siswa memang benar, tetapi istilah “watak” perlu diperjelas. Fungsi ketiga “peradaban bangsa” daalam spektrum Pendidikan Nasional dapat dipahami bahwa pendidikan selalu berkaitan dengan pembangunan bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa. kemudian ada beberapa syarat lain untuk memberikan martabat suatu bangsa, seperti sistem negara, situasi dan kondisi negara, dan situasi dan kondisi global. Dengan kata lain, bangsa yang beradab adalah hasil pendidikan yang menghasilkan manusia terdidik.

Tujuan pendidikan nasional adalah definisi dari kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap orang sesi pelatihan. Oleh karena itu rumusnya Tujuan pendidikan nasional menjadi dasar budaya dan pembangunan karakter sebuah negara. Tujuan pendidikan nasional adalah mengarah pada pengembangan berbagai karakter manusia Indonesia, meskipun implementasinya masih jauh dari apa yang diatur undang-undang. Singkatnya, pendidikan nasional harus menjadi pendidikan karakter, bukan hanya akademik. Dengan makna ini, Sunaryo Kartadinata (2010:3) menegaskan bahwa “ ukuran keberhasilan pendidikan yang berhenti papda angka ujian, seperti halnya ujian nasional, adalah senuah kemunduran, karena dengan demikian pembelajaran akan menjadi sebuah proses menguasi keterampialn dan mengakumulasi pengetahuan.”

Tujuan pembentukan karakter yang pertama adalah untuk mendorong penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga mencerminkan perilaku anak baik selama proses sekolah maupun setelah proses sekolah. Pemberdayaan dan pengembangan berarti bahwa itu adalah proses yang memungkinkan siswa untuk memahami dan merenungkan betapa pentingnya nilai dalam perilaku manusia sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Tujuan yang kedua pendidikan karakter adalah mengkoreksi perilaku peserta didik, artinya, tujuan pendidikan karakter adalah mengubah berbagai perilaku negatif pada diri anak menjadi positif. Tujuan pendidikan karakter yang ketiga yaitu membnagun konoeksi yang harmonis artinya proses pendidikan karakter harus dikaitkan dengan proses pendidikan keluarga. karena memperkuat perilaku adalah hal yang holistik, bukan potret masa kanak-kanak. Tujuan lainnya seperti Mengembangkan keterampilan afektif siswa sebagai manusia dan warga negara, mengembangkan kebiasaan dan perilaku Siswa yang terpuji dan peringkat nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan karakter popular, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, untuk mengembangkan keterampilan siswa mandiri, kreatif, dan nasionalisme serta pengembangan lingkungan hidup sekolah sebagai tempat belajar aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan serta kebangsaan yang kuat hebat dan kuat.

Banyak nilai yang dapat menjadi perilaku karakter. Dalam perspektif Lickona (1991:43) “nilai yang dianggap penting utnuk dikembangka menjadi karakter ada dua, yaitu respect dan responsibility”. . Menurt kajian Pusat Pengkajian Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia (P3 UPI) nilai yang perlu untuk pembangunan bangsa saat ini aadalah; (1) Jujur, jujur adalah sosok yang dianggap mampu membawa bangsa ini menjadi negara yang bersih dari korupsi, dan nepotisme. Dalam KBBI, Jujru artinya ikhlas, bukan curang. Secara umum kata kejujuran sering diartikan sebagai kesamaan antara fakta dan perkataan, dengan arti apa adanya. Sebagai bagian dari pendidikan karakter, kejujuran sangat penting untuk membentuk karakter anak Indonesia. seseorang dengan karakter jujur bertanya kepada orang lain. Karakter  ini merupakan salah satu karakter utama yang membuat seseorang mencintai kebenaran. (2) Kerja keras adalah istilah yang mencakup upaya terus-menerus dan tidak pernah menyerah pada tugas saat ini sampai selesai. kerja keras sangat penting untuk membangun bangsa melalui pendidikan. (3) Ikhlas artinya murni, suci, pengabdian yang tulus dalam bahasa Arab. Dalam kamus bahasa Indonesia ikhlas artinya tulus hati. Sekolah harus menerapkan nilai-nilai yang adil agar anak dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan anak dan dunia di mana anak berada, serta kehidupan akhirat di mana mereka tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun