Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Energi Positiv dan Rezeki yang Melimpah

17 Mei 2012   01:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:11 2412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_177543" align="aligncenter" width="680" caption="Putin palsu sedang mencari rezeki, siapa yang berfoto dengannya membayar 100 rubel. Photo by Syaripudin Zurhi."][/caption] Banyak cara orang mencari rezeki dan ternyata siapa yang berusaha dia yang dapat dan siapa yang bersungguh-sungguh dia sukses dan siapa yang ringan tangan giat bekerja akan menuai hasil yang tak dikira-kira. Sesuai dengan hukum kekelan energi, dimana energi itu sesungguh tisak hilang, tidak lenyap hanya berganti rupa, begitu juga nilai kebaikan yang telah dilakukan oleh manusia, tidak akan hilang walau hanya seberat atom, kebaikan akan mendapat balasan dengan kebaikan bahkan bisa berlipat ganda dari kebaikan yang dilakukannya. Energi kebaikan atau energi positiv tak akan hilang, dan hebatnya lagi energi positiv ibarat bola tenis yang semakin dibanting, semakin kuat daya pantulnya, dengan semikian elastisitasnya dalam menghadapi hidup dan kehidupan ini begitu lentur, tak mudah patah dan kalah, tak mudah menyerah dan putus asa, tak mudah murung dan mengurung diri, tak mudah terhina walau dihinakan, tak mudah marah walau dibenci, begitu seterusnya energi positiv membentuk diri manusia. Sehingga apapun yang dilakukan orang lain kepadanya, bagi yang punya energi kebaikan atau energi positiv  tak mudah goyang dan runtuh, apa lagi terkubur dalam dendam sejarah! Orang yang punya energi positiv mudah berbagi walaupun mungkin dicaci, mudah memaafkan walaupun mungkin dilupakan, mudah tersenyum walau mungkin dikhianati, mudah berlapang dada walau mungkin disakiti. Orang yang punya energi kebaikan bagaikan samudera yang luasnya tak terbatas, walaupun masuk berbagai sampah yang penuh dengan kotoran ditampungnya dan disisihkannya ke tepi, agar laut tetap indah dipandang mata. Ada yang mencoba-coba menguji dengan segala hinaan dan cacian, tapi tetap saja orang yang punya energi positiv tak tergoyahkan, cacian dan hinaan dibuatnya semacam symphoni kehidupan yang seperti dawai asmara yang menggoda, namun tentram di jiwa. Keluasaa hati dimiliki oleh orang yang punye nergi positiv, langkah-langkahnya dalam kehidupan selalu menentramkan, menyejukan, menenangkan dan sangat lembut, bagai sutera putih yang menari-nari dalam irama semesta. [caption id="attachment_177544" align="aligncenter" width="680" caption="Ada juga yang mencari rezeki dengan menjadi Spiderman. Photo by Syaripudin Zuhri."]

13372173741994580806
13372173741994580806
[/caption] Banyak manusia yang mencarinya dan mengejarnya, namun tak semua mendapatkan energi itu, karena apapun yang bentuknya energi harus diusahakan dengan kelapangan hati dan keikhlasan yang amat tinggi. Jangankan untuk itu, bicarapun terkontrol dengan baik dan tak mudah berkata bila tidak perlu dan lebih baik diam bila yang keluar dari mulutnya hanya kesia-siaan belaka, apa lagi mengadu domba dan memfitnah, sangat jauh dari kehidupan orang yang punya energi positiv. Langkah orang yang semacam ini, satu mungkin dalam sejuta, atau ada tapi tak diketahui keberadaannnya, karena orang yang punya energi positiv tak mengubar kata-kata, apa lagi janji yang tak ditepati. Orang yang punya energi positiv  yang ada dalam dirinya hanya kebaikan dan kebaikan, yang keluar dari kata-katanya hanya yang baik dan yang positif bagi lingkungan dan kebanyakan manusia di sekitarnya. Yang ada dalam kamus hidupnya adalah kebaikan dan kebaikan, ketenangan dan kedamaian, tak ada huru hara, tak ada caci maki yang akan keluar dari mulutnya, walau sudah dipancing-pancing agar marah dan mencaci pihak lawan, yang muncul justru doa yang menenangkan dan menetramkan. Kembali kepada rezeki, banyak sekali orang yang "tersesat" dalam kata rezeki, sehingga yang nampak dalam pandangan dan pikirannya yang namanya rzeki itu hanya uang, uang dan uang, orang seperti ini lupa bahwa setiap napas yang dihembuskan setiap saat adalah rezeki yang luar biasa, karena tanpa napas kehidupan orang tersebut mati dan tak dapat  uang yang dicari. Belum lagi rezeki kesehatan anggota seluruh tubuhnya, itu adalah rezeki yang luar biasa, yang dianggap biasa saja. [caption id="attachment_177545" align="aligncenter" width="680" caption="Kendaraan memang diperlukan, tapi kaki yang sehat adalah kendaraan yang sesungguhnya. Photo by Syaripudin Zuhri."]
1337217711780002942
1337217711780002942
[/caption] Padahala siapa yang mau , misalnya satu jari kelingking saja dibayari jutaan? Atau kulit yang begitu tipis sebenarnya adalah "jaket' alam bagi perlindungan manusia dari berbagai jenis kuman dan bakteri yang ada disekitarnya, buktinya tergores sedikit saja kulit tersebut, akan menimbulkan luka atau borok. Dan di dalam tubuh manusia begitu banya rezekiNya yang telah ditanamam Tuhan dalam dirinya, dan biasanya baru dirasakan hikmahnya bila kesehatannya terganggu dengan datang berbagai macam penyakit yang melanda dirinya. Lihat paru-paru yang bisa menimbulkan penyakit TBC, lihat ada penyakit gagal ginjal, ada mata yang memerah, ada usus buntu yang kronis, ada kanker yang membawa maut dan berbagai macam penyakit bisa singga pada diri m=setiap manusia, itu berarti bila manusia sedang sehat rezekinya tak pernah berkurang, perlu kesadaran penyadaran bahwa dalam seluruh anggota manusia adalah karunianNya yang tak terhingga dan merupakan investasi jangka panjang bila mampu menjaga dan memeliharanya dengan penuh rasa syukur kepadaNya. Jadi siapa bilang rezeki itu hanya uang?  Rezeki itu melimpah dan ada di setiap jengkal tanah di bumi Tuhan, dari mulai adanya kawan atau sahabat yang setia, lingkungan yang aman dan nyaman, keluarga yang tentram dan bahagia, pekerjaan yang halal lagi mulia, mata yang tetap dapat melihat dan membaca segala yang ada di alam ini, telinga yang dengan mudah bisa mendengar berbagai macam suara yang indah dari berbagai macam musik ciptaan manusia sampai desiran angin yang berhembus ditepi pantai, tangan yang lengkap dengan kespeuluh jarinya yang dapat digerakan dengan kelincahan yang luar biasa, yang samapi saat ini tak mampu ditirukan oleh obot yang paling canggih sekalipun. [caption id="attachment_177548" align="aligncenter" width="680" caption="Orang seperti ini akan susah mendapat energi yang positiv dan susah mendapatkan rezeki. Photo by Syaripudin Zuhri. "]
13372185471573110110
13372185471573110110
[/caption] Mulut yang masih bisa mengecap berbagai rasa manis, asin, kecut, pahit, asam dan lain sebagainya, juga bisa digunakan untuk berkata, pidato, diskusi dan lain sebagainya. Kaki yang dengan gagahnya bergerak satu langkah ke langkah yang lain tanpa susah payah, bisa digunakan untuk berjalan, berlari, melompat, jongkok, menendang, menekuk dan berbagai macam gerkan lain dari kaki, itu sudah sesuatu yang luar biasa, yang tak semua orang bisa melakukannya. Dan begitu banyak rezeki yang baru dihitung sedikit saja, belum semua ditulis dan memang kalau Anda mau menghitung nikmat atau rezeki yang telah diberikaNya pada manusia, maka manusia tak akan mampu menghitungnya.  Nah kalau rezki yang yang berupa uang, itu hanya sebagian kecil dari seluuruh rezeki yang dilimpahkan Tuhan kepada manusia. Dan kalau rezeki berupa uang belum di dapat, masih banyak rezeki Tuhan yang diberikan kepada manusia, baik yang ada dalam diri manusia, maupun yang ada di luar manusia, dari mulai tanah, ai, udara, pohonan/tumbuhan, hewan, matahari, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Jadi,  masihkah merasa kesempitan dalam rezeki? Masihkan merasa diri tak punya apa-apa dan siapa-siapa? Masihkah diri merasa miskin dan papa? Masihkan merasa kekurangan rezeki? Masihkah merasa Tuhan tak adil? Masihkah merasa menderita karena tak punya harta? Kalau jawabannya "iya" berarti harus dirubah cara pandang hidup Anda, harus dirubah perspektif Anda dalam memandang hidup ini. Kalaupun rezeki materi masih susah dicari, coba tiru yang dilakukan "Putin palsu", mejeng di tempat keramaian dan foto-foto bersama dan dibayar sebagai imbalan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun