Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetaplah Optimis di Tengah Tragedi

11 Juli 2022   08:25 Diperbarui: 11 Juli 2022   08:27 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tragedi bisa terjadi di mana saja, kapan saja dan pada siapa saja.Sumber:tribunnews.com

Setelah sekian lama absen menulis, terakhir tulisan saya tentang Rocky Gerung dengan judul :" Mungkinkah Rocky Gerung Menjadi Capres 2024?" tertanggal 21 Oktober 2021. Cukup lama juga absen ya? Rupanya ini tangan sudah gatel juga untuk menulis, di note HP saya  sudah 24 judul, baru judul aja, kwatir lupa makanya dicatat. 

Diantara judul-judul tersebut saya bocorin dikit aja ya" Tidak selamanya hampa itu getir"; " Jangan menyerah"; Roma tidak di bangun semalam"; Jenuh yang positif" dan lain sebagainya. Dan kalau tentang Capres 2024 ada judul " PKS tetap loyal pada oposisi atau di luar pemerintahan ". Yang terakhir ini menarik untuk dibahas, tapi lain kali aja dulu. Biarkan partai lain pada sibuk cari capres dan ada yang sudah memuncul jagoannya masing-masing. PKS kalem aja seperti biasanya.

Oke, kita kembali ke judul di atas " Tetap Optimis di Tengah Tragedi ". Kok sepertinya judulnya serem ya, ada kata tragedinya. LIhat aja di luar sana, ada penguasa yang dikejar-kejar rakyatnya sendiri, disuruh turun ga mau turun, akhirnya digeruduk. Dan di lain tempat ada mantan PM yang ditembak mati rakyat sendiri. Benar-benar tragedi, dan itu bisa terkena kepada penguasa manapun, jadi jangan sombong dengan kekuasaan, dan jangan serakah dengan kekuasaan.

Kekuasaan itu hanya amanahNya, yang kapan saja bisa diambil. Jika kekuasaan sudah diatur UUD, ikutilah, jangan pakai mau nambah-nambah tiga periode, misalnya. Yang sekarang aja sudah babak belur, eh masih mau nambah. Kekuasaan memang menggoda iman. Ya tak apa-apa juga sih dikejar itu kekauasaan , jika memang niatnya mensejahterakan rakyat banyak, tapi kalau hanya buat segelintir orang, ya jangan lah. Kasihan rakyat yang sudah mempercayakan menjadi penguasa

Jangan sampai, sudah enak duduk di kursi empuk, eh lupa berdiri. Jangan sampai yang tadinya kekuasaan itu karunia kemudian menjadi tragedi, karena sudah keenakan disanjung, dipuji, difasilitasi, dibombog, diikuti kata-katanya, diamani dan seterusnya, eh jadi lupa diri bahwa keuasaan itu hanya titipan Tuhan,titipan rakyat.  Namun bila tragedi itu terjadi, bukan turun dari kekuasaan karena kesadaran sendiri, tapi didongkel rakyat yang  memilihnya, tetaplah optimis, karena turun dari jabatan, turun dari kekusaan bukan kiamat.

Tragedi ini berlaku untuk seluruh kehidupan, dimana saja, kapan saja dan bisa terjadi pada siapa saja. Tragedi bukan kiamat kubro, tapi kiamat sugro, kiamat kecil. BIsa karena bencana alam, seperti lonsor, kebakaran , banjir, gunung meletus dan lain sebagainya. Bisa juga karena bencana social, yang disebabkan karena rusaknya akhlak manusia, yang meninggal norma-norma yang ada.

Namun apapun sebab terjadinya tragedi, sikap optimis tetap dikedepankan, karena selagi belum kiamat terjadi hidup akan terus berjalan, kebaikan akan terus ada, matahari selalu akan bersinar di pagi hari. Di tengah kegelapan hutan ada seberkas sinar. Dibalik kegelapan awan, tetap ada matahari yang akan bersinar. Begitulah kehidupan, tidak selamanya tragedi itu terjadi, tak selamanya damai itu ada. Keduanya silih berganti, sepert siang dan malam.

Dunia bukan syurga yang kenikmatanya abadi, di duniapun bukan neraka yang tragedinya abadi. Dengan demikian bila trgadi menghampiri, tetaplah optimis, tak perlu menangis sepanjang hari. Begitu juga ketika kesenangan sedang menghampiri, tak perlu tertawa sepanjang hari. Tertawa dan menangis adalah seni dalam kehidupan. Yuk kita songsong hari-hari dengan senyum, walau mungkin tragedi seperti tak mau lari dari kehidupan kita.

Demikian ulasan singkat tentang tragedi, sampai jumpa ditulisan-tulisan berikutnya. Oya judul-judul yang saya sampaikan di atas tidak mesti berurutan, bisa acak bahkan bisa dihului oleh tulisan saya yang belum ada judulnya atau belum terpikirkan, tergantung situasi dan kondisinya.  Ya dimaklumi aja, ini tulisan orang yang bebas merdeka. Manulis Karena hoby, bukan karena diminta, disuruh atau ditekan. Lanjut.

Sumber:tribunnews.com
Sumber:tribunnews.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun