Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Setelah ILC Tamat, Mata Najwa?

25 Januari 2021   08:25 Diperbarui: 25 Januari 2021   08:37 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karni Ilya dengan ILC dan Najwa Shihab dengan Mata Najwanya,.. Sumber: Suara.com

Sebagian besar penikmat dan pengamat politik, saya yakin pasti sedih dan tak habis pikir atas ditutupnya acara ILC, Indonesia Lawyers Club, dengan pembawa acaranya Karny Ilyas. Ini salah satu tontonan TV yang menarik buat saya tonton di antara tiga acara TV lainnya, yaitu ILC, Mata Najwa dan Kick Andy. Maaf, tidak bermaksud untuk mengecilkan acara TV lainnya. Ini hanya soal selera dan minat masing-masing orang, jadi tidak bisa diperdebatkan.

Mengapa orang suka nonton acara politik, hiburan, sinetron dan lain sebagainya, sekali lagi itu urusan selera atau minat orang-perorang. Bila sudah soal selera, seperti halnya makan atau hobby melakukan sesuatu, tidak bisa dipaksakan. 

A bilang masakan itu enak, bagi si B belum tentu suka. Begitu juga senetron drama yang mengharu biru bagi ibu-ibu misalnya sangat disukai, tapi belum tentu bagi generasi milenial yang K Pop. Musik pun demikian, X bisa aaja suka sekali musik metal, tapi si Y bisa music yang lembut, yang sentimental, begitu seterusnya.

Oke, kita kembali ke ILC, yang sejak Januari awal 2021, tidak lagi mengudara, dan itu sudah diumumkan oleh Karny Ilyas di akhir bulan Desember 2020. Ada apa ini? Begitu kuatkah tekanan pada Karny Ilyas, sehingga dengan sangat amat terpaksa menutup acara ILC yang fenomela dalam di TV Indonesia. Anda bisa bayangkan, ini tontonan serius, kok disukai jutaan orang di seluruh Indonesia, ini tontonan bukan ecek-ecek, bukan tontonan kacangan atau hiburan, tapi tontonan pendidikan poltitk yang mencerdaskan anak-anak bangsa, kok ditutup?

Bagi saya yang awam politik, ini benar-benar menyakitkan. Tontonan yang mencerdaskan anak bangsa di bidang politik, sehingga anak bangsa bisa semakin cerdas tentang bangsanya, tentang negaranya dan pemerintahannya, tentang lembaga-lembaga negara, dari MPR, DPR, Presiden dan sebagainya, kok ditutup? 

Bagi saya ini aneh bin ajaib. Acara membuat orang pintar kok ditutup, apakah ingin anak bangsa ini terus menerus bodoh dan dibodohin di bidang poltitk? Benar-benar saya ga paham, kok bisa ya acara yang membuat orang cerdas kok ditutup? Kalau acara yang membuat orang semakin bodoh, semakin dungu, minjam istilah Bung Rocky Gerung, bolehlah ditutup.

Mengapa saya katakan ini acara yang hebat dalam pendidikan politik anak bangsa? Anda bisa lihat ketika acara ini tampil, seringkali dihadirkan para tokoh-tokoh hukum tata negara, para Profesor, DR, politikus, para menteri, gubernur, seniman, Kiayi, dan lain sebagainya. Tokoh-tokoh nasional, yang menguasai bidangnya masing-masing. Coba itu, sering kali, bahkan dalam acara ILC, lima orang professor, DR, dihadirkan bersamaan. yang kalau saat kuliah, amat langkah didapatkan, luar biasa. Dan itu gratis ditonton.

Coba Anda bayangkan, lima orang professor Dr, hadir di tempat bersamaan, membahas satu tema, dengan sudut pandang masing-masing, tanpa teks! Jadi benar-benar materi sudah ada di otak masing-masing. Makanya bagi yang tak siap dengan materi yang diskusikan bisa gelagapan, bisa mati langkah. Mungkin Anda pernah nonton orang yang di medsos begitu aksi, merasa hebat dan gagah, ketika di acara ILC tampil, mati kutu, diadu argumensi oleh pihak lainnya, mukanya merah, terdiam, dan malu. Siapa itu? Akh.... ga usah disebut namanya, nanti kena delik aduan, dan dituduh mencemarkan nama baik.

Setelah itu, boleh dibilang ga diundang-undang lagi oleh Karni Ilyas, karena ibarat jago kandang, hanya bisa koar-koar di medsos, tapi ketika dihadapkan pada orang yang lebih pasih dalam bicara dan keilmuawannya, orang itu mati kutu, tapi tetap saja masih ada di medsos dan tetap nyinyir. Konon katanya dilindungi atau dibayar, tapi saya ga tahu, benar atau tidaknya. Konon orang seperti itu memang dipelihara, untuk terus nyinyir, oleh siapa? Saya juga ga tahu.

Oke, kita kembali ke ILC, kenapa kok ditutup? Banyak yang menganalisa karena acara ILC ini terlalu kritis pada pemerintah, apa lagi bila yang ditampilkan " Trio Singa", saya menyebutnya demikan, agar tak ketukar dengan " Trio Macan ". Tiga tokoh yang beraninya luar biasa, menurut saya, bila tampil ketiganya di ILC, wah patri rame. " Trio Singa" ini benar-benar hebat argumentnya.  Dan hebatnya lagi, ketiganya tak terdengar ditangkap ketika begitu kritis pada pemerintah, luar biasa!

Siapa "Trio Singa" ini? Anda pasti tahulah. Kalau Anda tidak tahu, berarti Anda  kurang menikmati acara ILC, tidak nonton ILC atau tidak peduli dengan acara ILC, yang bagi saya, ini acara luar biasa. Apalagi kalau ketiga tokoh ini hadir bersamaan, wah asik nontonnya, 3 jam atau 4 jam lebih pun saya tongkrongi ini acara! Apa lagi bila saat bagian penutup ILC, pasti dicari tokoh yang benar-benar mumpuni dibidangnya, agar sebagai resume, tokoh di akhir acara tidak malah membuat mentah atau hambar tontonan tersebut, ILC memang luar biasa, tapi kenapa ditutup? Lagi-lagi saya bertanya, siapa yang bisa jawab?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun