Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

5 Fakta yang Menyatakan Bahwa Rusia Bukan Uni Soviet

24 Agustus 2018   08:02 Diperbarui: 25 Agustus 2018   16:43 2301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi Melenial Rusia dengan kreativitasnya, buah-buahan dijadikan alat musik. Foto: Syaripudin Zuhri

Masih banyak terdengar di telinga orang yang berkata, "Komunis Rusia, Komunis Rusia atau Rusia komunis". Bahkan ada yang lebih ekstrem lagi, " siapapun orang yang datang dari Rusia katanya komunis". 

Wah ini bahaya, karena sudah tak tahu sejarah hancurnya komunis di Rusia, eh masih mencap orang dengan gelar komunis, walau mungkin saja becanda. Namun bagi negara kita yang memang sudah trauma dengan G 30 S PKI, normal lah kalau mendengar kata komunis, menjadi sesuatu yang menyeramkan.

Padahal komunis di Rusia sudah tak punya kekuatan apa-apa, jikapun ada partainya, partai komunis Rusia sejak 1991 tak lagi punya kekuatan besar, ibarat macan sudah tak bergigi, jikapun masih dianggap macan, ya "macan sirkus" yang tidak menakutkan, bahkan macan tersebut menjadi hiburan belaka. Begitulah komunis di Rusia sekarang ini, bukan partai yang mengerikan dan bukan partai yang menakutkan, bukan partai seperti di era Uni Soviet dulu.

Komunis telah terkubur hidup-hidup di negaranya sendiri, komunis terkubur di rumahnya sendiri dan komunis tenggelam bersama tenggelamnya Uni Soviet. Kalau Uni Soveit sudah tak ada dalam peta dunia modern sejak 1991, nah komunis di Rusia sudah tak laku dijual kepada warga negaranya sendiri, apa lagi bagi generasi melenial Rusia, komunis tak lagi dipandang sebelah mata. 

Mengapa? Karena kalau komunis bisa menang di pemilu Rusia, misalnya, wah mereka akan kembali ke masa silam, masa penuh kegelapan.

Hak-hak individu tak lagi ada, hak-hak pribadi tak diakui, dan semua kendaraan, rumah, kebun, usaha akan menjadi milik negara, kalau komunis menang dalam pemilu di Rusia, siapa mau? Tak ada, kecuali para pensiuan atau veteran, yang memang hidupnya di masa lalu, yang boleh dibilang biar miskin asal sama-sama, ketimbang kaya hanya dinikmati segelintir orang yang punya modal.

Rusia bukan Uni Soviet, yang saya jadikan judul, memang begitu adanya. Rusia sekarang bukan Uni Soveit di masa lalu. Rusia sekarang hanya bagian kecil dari Uni Soviet yang sudah pecah, hancur berkeping-keping menjadi 15 negara, dari mulai Belarusia, Geogia, Litunia, Kyrgistan, Uzbekistan, Turmenistan, Azerbaijan, Latvia dan lain sebagainya. 

Walau Rusia memang pewaris utama Uni Soviet, tapi bukan berarti Rusia 100% Uni Soviet, tidak, Rusia bukan Uni Soviet dan Uni Soviet juga bukan hanya Rusia.

Jadi kalau masih ada orang bilang Rusia itu sama dengan Uni Soviet, berarti belum belajar sejarah Rusia modern. Mau bukti, silahkan lihat keberhasilan Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 yang baru lalu, 14 Juni -15 Juli 2018. 

Itu sungguh luar biasa, tak akan terbayang kalau Piala Dunia 2018 yang lalu itu dikelola oleh Uni Soviet, bukan Rusia di era modern sekarang, wah bisa-bisa para supporter bisa balik badan pulang kampung, ketika melihat wajah-wajah orang yang bermuram durja di bandara dan bisa-bisa ke mana-mana melihat wajah-wajah angker agen rahasia KGB mengintai.

KGB atau singkatan dari Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (bahasa Rusia: ; bahasa Indonesia: Komite Keamanan Negara), adalah nama badan intelijen Uni Soviet dari tanggal 13 Maret1954 sampai tanggal 6 November1991), lihat wikipidia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun