Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Money

Tolak Angin Ikut Terbang Ke Moskow

14 Agustus 2018   20:34 Diperbarui: 14 Agustus 2018   20:50 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tolak Angin setiap siap sedia di laci kerja. Sedia tolak angin sebelum masuk angin. Foto: Syaripudin Zuhri

Waduh... ketinggalan berita, ada lomba menulis tentang  Tolak Angin , apa boleh buat di hari terakhir, tanggal 14 Agutus 2018. Bila hitungan waktu masih punya sekitar +- 4 jam untuk ukuran waktu Indonesia Barat, namun untuk ukuran Waktu Moskow masih lumayan panjang, karena ketika tulisan ini dibuat waktu menujukkan +- pukul 15.20 Waktu Moskow.  

Jadi untuk adilnya memang harus ikut waktu yang di Moskow juga, karena kompasioner itu bukan hanya ada di zone WIB, tapi menyebar di seluruh dunia, termasuk di Moskow.

Baik, langsung tancap gas tentang  Tolak Angin.  Terus terang saya mengenal tolak angina ini dari humur yang beredari di group Whatsapp, mungkin anda pernah juga membacanya. Humor itu singkatnya berbunyi demikian : "  Hujan dan angin ribut melanda seluruh kota Jakarta hari itu Papan reklame pada bertumbangan.....jatuh berapa korban jiwa akibat tertimpa papan reklame,  mobil-mobil ringsek tertimpa pohon, atap rumah berterbangan. Keadaan betul-betul menyeramkan. Sebuah tenda di kaki lima dipasar Tanah Abang tetap tak tergoyahkan. Bagaiman mungkin, gardu hansip pun terbang dibawa angin? Selidik punya selidik ternyata tenda itu warung jamu....TOLAK ANGIN. Panteeessss!!"

Atau humor yang ini : " Di Irak, terjadi badai besar dan menewaskan sedikitnya 2000 orang. Saat polisi mencari mayat, para polisi itu terkejut karena ada 1 tenda untuk berjualan tidak rubuh. Ternyata itu tenda milik seorang TKI yang berjualan TOLAK ANGIN (Semua angin ditolak!) Dan banyak versi lain yang bisa anda terima tentang humur Tolak angin tersebut. Terlepas dari humor tersebut, sekarang Tolak Angin sudah menjadi teman saya sehari-hari, dan selalu siap di laci meja kantor, di kotak obat di rumah , di tas perjalanan saat bersepeda atau naik kendaraan, di koper saat terabang  PP Jakarta- Moskow, di tas pinggang saat di kabin pesawat dan lain sebagainya.

Jadi tolak ini memang sangat bermanfaat untuk saya ketika sedang masuk angin, bukan hanya itu ketika mau naik pesawat, take off atau ketika pesawat mau turun, landing. Kurang lebih dua jam sebelumnya saya minum tolak angin atau mengemut permen tolak angin. Alhamdulillah penyakit mabuk udara atau mabuk laut, ketika naik kapal pesiar atau  kapal sungai ke luar kota Moskow teratasi.

Saya memang kalau naik pesawat atau kapal sungai, bus luar kota atau kereta ajarak jauh, atau apapun kendaraanya,  ketika dalam perjalanan jauh , perut saya mual-mual, bahkan bisa sampai muntah. Namun Alhamdulillah setelah mengkonsumsi tolak angin, baik yang cair ataupun yang berbentuk permen, tidak lagi mabuk kendaraan. Jadi tolak angin bagi saya pribadi sangat membantu mengatasi mabuk perjalanan. 

Sekarang mabuk kendaraan Alhmadulilah tidak lagi saya rasakan, karena ada tolak angin yang selalu saya bawa ketika naik kendaraan, khususnya ketika naik pesawat dari Jakarta ke Moskow atau sebaliknya, Moskow -- Jakarta. Kok bisa? Ya bisa dong, karena setiap pulang ke tanah air, saya bisa memborong berkota-kotak tolak angin, dan berbungkus-bungkus permen tolak angin. Selain saya gunakan sendiri, berbagi juga untuk teman-teman, lagi-lagi ketika saat melakukan perjalan jauh ke luar kota Moskow atau temapat lainnya, ke Kazan atau St Peterburg, misalnya.

Kapan dilakukan, biasanya saat kunjungan ke obyek-obyek tertentu yang tidak ada di dalam kota Moskow, seperti ke tempat pelatihan para Kosmonot( sebutan astronot Rusia) yang letaknya boleh dibilang tersembunyi dan jauh dari Moskow, karena tempat tersebut tak boleh dikunjungi sembarang orang, bukan untuk umum. Loh kok saya bisa, ya berkat hubungan orang-orang di atas yang punya jaringan lebih tinggi, sebagai rakyat ikut saja.

Nah uniknya lagi pernah permen tolak angin saya bagikan kepada teman-teman Rusia di suatu pertunjukan, wau senangnya bukan main, karena permen tolak angin yang mungil, berwarna coklat tua itu rasanya segar, nyaman dan enak untuk dikemut. 

Dan suasana semakin bertambah akrab, hanya gara-gara permen tolak angin. Juga ketika ada Festival Indonesia di Moskow, 3-5 Agustus 2018 yang lalu, permen tolak angia juga saya bawa, sudah saya bilang di atas, permen dan cairan tolak angin selalu siap sedia di tas punggung saya, di tas perjalanan saya.

Nah ketika saat lagi tengah hari, rasa pusing menyerang karena begitu padatnya acara di festival tersebut. Permen tolak angin saya bagikan. Wah teman-teman terdekat, senangnya bukan main. Wah ini dia... obat stress! Dan saya ebelumnya sudah minum cairan tolak angin plus permen tolak angin, yang bila sudah habis, langsung ngemut lagi. Jadi dalam satu harian di acara tersebut, bisa beberapa butir permen tolak angin saya kemut, dan rasa kembung dan pusingpun hilang.  Luar biasa.

Repotnya tolak angin saya belum temukan di toko-toko atau di apotik-apotik di Rusia, khususnya Moskow. Wah kalau ada tolak angina tersebut, senangnya bukan main, karena itu berarti saya tak usah repot-repot memborong tolak angin di Indonesia dan membawanya ke Rusia, ke Moskow. Tapi jika memang belum ada, ya apa boleh buat, tolak angin saya beli banyak disaat liburan atau cuti di Indonesia. Jadi kapan nih produsen tolak angin mengekspor ke Rusia, khusunya ke Moskow? Bukankah tolak angin sudah merambah ke Saudi Arabia, Malaysia, Singapur, Amerika dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun