Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Terbang Karena Pujian dan Jangan Tumbang Karena Hinaan

16 April 2018   16:43 Diperbarui: 16 April 2018   16:53 5223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangkitkan jiwa... jangan pernah menyerah dan kalah. Lanjutkan perjuangan...! Sumber: katacinta.top

Dalam dunia yang penuh gejolak, di perlukan jiwa yang besar, jiwa yang tak mudah goyang oleh situasi apapun yang mendera, itulah sebabnya perlu pembangkit jiwa, perlu adanya jiwa yang tenang, jiwa yang selalu kembali kepadaNya yang Maha Besar. Dunia yang suka terbalik-balik, di mana orang baik belum tentu dipilih, kalau dalam pilpres atau pilkada, dan orang jahat bisa saja terpilih, karena sumber daya keuangan yang dimilikinya, yang baru diketahui sumber dana tersebut ternyata haram, KPK telah menangkapnya.

Nah dalam hidup yang penuh permainan ini tak ada kata untuk menyerah, apa lagi kalah, karena jika itu, menyerah dan kalah, yang dilakukan akan tergilas oleh jaman yang terus berputar. Jaman yang terus berubah, dan yang tak pernah behenti, kecuali kiamat nanti, dibutuhkan ketenangan jiwa, agar terus dapat berkiprah dalam kehidupan, jangan sampai berputus asa, dengan menenggak minuman keras oplosan atau yang lainnya, sehingga nyawa melayang sia-sia.

Jika memang soal pekerjaan, karena misalnya di PHK, maka itu bukan alasan untuk segera mengakhiri hidup, karena masih banyak jalan lain untuk tetap bertahan hidup, misalnya dengan ganti profesi apapun yang bisa menghasilkan sesuatu, yang penting halal, berkah dan bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Bisa dengan berdagang kecil-kecilan, bisa dengan membuat industri rumah tangga, membuat atau memproduksi tahu atau tempe, bisa dengan bertani atau menjadi buruh tani dan lain sebagainya.

Jangan lupa, jika Tuhan menutup satu pintu rezeki, Dia akan membuka pintu rezeki yang lainnya, asal kita mau mencarinya dengan sungguh-sungguh dan tak berputus asa. Dan jangan bunuh dirimu, hargai hidupmu. Jangan lupa saat kau sedang bernapas, dan itu artinya kau sedang diberi rezeki, berupa bonus umur setia saat, itu rezeki yang tak terhingga nilainya. Karena di saat bersamaan, banyak sekali orang yang sedang berbaring di rumah sakit, dengan berbagai macam jenis penyakit, bahkan disaat anda sedang bernapas, ada orang lain yang sedang sekarat alias tak mampu untuk bernapas, karena ajal segera datang, lalu mengapa anda tak mau bersyukur kepadaNya?

Betapapun sulit kehidupan yang anda alami, jangan takut, jangan menyerah dan jangan putus asa, ada Tuhan bersama kita. Sekali lagi hargai hidup anda, coba lihat di luar sana, banyak orang yang berusaha agar tetap hidup. Ada yang begitu bahagia hanya karena dapat minum segelas air putih, karena diserang radang tenggorokan yang akut, yang susah disembuhkan. Sedangkan anda bisa minum minuman apa saja yang anda kehendaki, itupun rezeki dari Tuhan.

Setiap napas yang kau hembuskan adalah karunia Allah SWT. Napas adalah tanda anda masih hidup, napas adalah tanda kehidupan yang paling nyata, jika anda masih bisa bernapas berarti anda masih diberikan kesempatan Tuhan untuk tetap hidup dan dengan demikian pintu-pitu rezeki Tuhan yang lainnya bisa anda dapatkan. Itulah tandanya anda masih dikarunia rezeki yang orang lain, yang sudah meninggal, tak lagi mendapatkannya.

Lalu bagaimana mana jika sudah berjuang dalam kehidupan ini, tapi belum juga tercapai cita-cita atau keinginan? Tak ada kata lain kecuali terus berjuang dengan tak kenal henti, kecuali ajal telah menjemput. Lalu bagaimana bila dalam kehidupan yang fana ini anda dihina, dicaci, dimaki, di bully , bahkan difitnah? Tentu saja jangan rendah diri, katakan saja alhamdulillah. Jangan lupa, hinaan orang tidak menyebabkan anda masuk neraka, begitu juga dengan pujian, bukan penyebabkan anda masuk surga. Jadi dihina dan dipuji biasa saja. Jangan terbang karena pujian dan tumbang karena hinaan.

Moskow, 14 April 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun