Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mereka Bangkit Lagi

12 Oktober 2017   15:19 Diperbarui: 12 Oktober 2017   18:58 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagi pembaca berita ukuran kesuksesan bisa berbeda ukuranya dengan kesuksesan seorang penulis. Sumber: TV Rusia.

Jika Anda  terjatuh,  teruslah bergerak,  karena ini adalah kehidupan!  Hidup jatuh dan bangun,  jatuh lagi Anda harus bangun lagi,  jatuh lagi dan bangun lagi,  begitu seterusnya. Jangan berhenti bergerak ketika Anda terjatuh.

Tak ada orang yang sukses yang langsung menjadi besar dalam segala usahanya.  Mereka adalah orang-orang yang berjuang yang tak kenal henti. Tak kenal putus asa,  tak kenal menyerah,  semua dijalankan dengan segala daya,  tenaga dan pikiran yang dicurahkan dengan sungguh-sungguh .

Kata orang tak ada hujan uang dari langit,  setiap lembaran uang yang didapatkan perlu pengorbanan, perlu ikhtiar atau perlu usaha yang gigih, karena tak ada uang yang jatuh dari langit,  walau seperakpun atau tak ada hujan uang dari langit.  Tanpa usaha semua itu tak akan Anda dapatkan. Yang sudah berusaha dan bekerja keras pun belum tentu mendapkan apa yang Ia inginkan,  apa lagi yang hanya bertopang dagu dan diam membisu dalam kegelapan malam tak terperi.

Kesuksesan memang seperti tambang emas,  yang untuk mendapatkannya harus dengan usaha yang bukan hanya keras,  tapi juga membutuhkan tenaga,  pikiran dan modal yang besar. Terkadang bahkan jauh masuk ke pedalaman, ke hutan belantara bahkan masuk ke padang pasir yang entah berantah. Butuh kebesaran dan kekuatan baja,  butuh jiwa yang tabahnya luar biasa,  bila tidak,  semua itu hanya impian kosong.

Memang ukuran kesuksesan relatif antara manusia dengan manusia yang lainnya. Namun ada kesamaan di dalamnya,  yaitu tercapai cita-cita atau harapan yang diinginkannya. Dengan demikian  kesuksesan dapat diraih oleh setiap orang tanpa melihat pangkat,  jabatan,  kedudukan atau status sosial di masyarakat, kok bisa?  Ya itu tadi, ukuran kesuksesan pada setiap orang berbeda satu sama lain.  Ada yang menganggap dirinya sukses bila menduduki jabatan tinggi, ada yang beranggapan sukses bila punya harta kekayaan yang melimpah,  tanah yang luas dan lain sebagainya.

Namun jangan lupa, ukuran kesuksesan pun tergantung pada hobby seseorang, seperti penulis akan merasa sukses bila berhasil membuktikan tulisannya dibukukan dan diterbitkan,  dan tentu saja layak jual dan dibeli orang.  Lebih lagi bila bukunya terjual best seller, ribuan bahkan jutaan buku diterbitkan dari karyanya. Lebih sukses lagi ukuran bagi seorang penulis adalah bila karyanya mendunia dan diterjemahkan kedalam puluhan bahkan ratusan bahasa didunia.  

Seperti karya JK Rowling dengan novelnya yang Mega best seller,  Harry Potter,  benar-benar luar biasa,  benar-benar  menyihir para pembacanya di seluruh dunia. Coba tanyakan, pada orang yang hobbynya membaca, apakah dengan J. K. Rowling?  Bisa dipastikan, mereka akan menjawab mengenal J.K. Rowling. Itu salah satu contoh ukuran kesuksesan bagi penulis. Bahkan saking suksesnya kekayaan J. K. Rowling melebihi kekayaan ratunya Inggris dan J. K Rowling salah satu wanita terkaya di dunia,  sekarang ini.

Lain lagi ukuran kesuksesan bagi pemusik, pelukis,  pelawak dan lain sebagainya. Semua mengukurnya dari persepsi masing-masing.  Jadi jangan mengukur kesuksesan seseorang dari " kaca mata" diri sendiri,  karena bisa jadi akan bertolak belakang dengan cara pandang orang. Ukuran kesuksesan hampir sama dengan ukuran kebahagiaan,  yang juga relatif. Karena bisa jadi seseorang merasa bahagia bila sudah memiliki jabatan,  pangkat atau jabatan tertentu. Sementara orang lain tak memperdulikan hal itu semuanya,  baginya bahagia bila mampu membuat orang lain bahagia atau merasa bahagia bila mampu menolong orang lain dari kesulitannya.

Lalu apakah orang sukses itu selalu bahagia atau selalu ada di puncak kedudukan,  pangkat,  jabatan, kekuasaan dan lain sebagainya?  Tentu saja tidak,  setiap orang punya masalah masing-masing, yang memang sering terjadi adalah setiap orang kebanyakan melihat orang lebih bahagia, lebih enak atau lebih sukses. Yang seperti kata orang " rumput tetangga selalu lebih hijau". Padahal bisa jadi orang yang terlihat sukses atau bahagia, menyimpan semua duka citanya dalam-dalam,  tidak keluar dari mulutnya untuk menceritakan masalah atau kesulitan yang dialaminya pada orang lain,  semua masalah atau kesulitannya dipendam sendiri,  sehingga orang lain selalu melihat ceria, bahagia dan seakan tak punya masalah.

Mana ada sih manusia tanpa masalah?  Karena sesungguhnya dengan adanya masalah manusia sedang dididik untuk menjadi lebih tabah, lebih sabar,  lebih cerdas dan lain sebagainya. Makanya dalam hidup itu ibarat roda pedati yang berputar,  kadang-kadang seseorang berada di atas, dan suatu ketika berada di bawah,  itulah hidup dan kehidupan di dunia,  selalu saja ada suka dan duka,  ada bahagia dan derita,  ada tangis dan tawa,  ada kesuksesan dan ada kegagalan. Jadi mengapa harus takut menjalani hidup ini.  

Dan jika pun Anda misalnya gagal,  menderita,  duka dan lainnya,  jangan lupa,  bukan hanya Anda yang mengalami sendiri kegagalan, penderitaan dan kedukaan,  di luar sana,  banyak sekali orang yang mengalami hal yang sama,  bukan dalam hitungan jari tangan jumlahnya,  tapi bisa ribuan bahkan jutaan orang. Lihat saja para pengungsi akibat perang di Palestina,  Irak,  Afganistan,  Syria dan lain sebagainya. Dan penderitaan tersebut bahkan hanya sehari dua hari,  bukan seminggu dua minggu,  bukan sebulan dua bulan, tapi bertahun-tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun