Mohon tunggu...
Dicky Erwin
Dicky Erwin Mohon Tunggu... -

Seorang abdi masyarakat yang suka gereget melihat kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga selalu ingin menumpahkan uneg-uneg, aspirasi, pendapat..dan untungnya ada Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waspadalah, Bahaya Syirik ada di Rumah Anda

15 Juli 2010   02:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:51 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hampir setiap hari kita disuguhi iklan di televisi tentang penawaran untuk meramal nasib, perjodohan, karier, rezeki, dan sebagainya dengan cukup mengirimkan data pribadi, seperti: ketik reg spasi nama spasi ramal kirim ke nomor bla..bla..sepintas hal itu seperti biasa saja dan kalaupun tertarik hanyalah iseng belaka. Namun jangan dikira perbuatan iseng akan menggelincirkan kepada kesyirikan atau perbuatan yang mempersekutukan Tuhan, dalam aqidah Islam, bahwa perbuatan tersebut jelas sangat dilarang bahkan termasuk perbuatan dosa yang sangat besar, suatu perbuatan yang menduakan Tuhan atau percaya dan meminta pertolongan kepada selain Allah SWT akan abadi di neraka, A,udzubillah himindzalik, hal ini sebagaimana disebutkan dalam ayat :

" Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendakiNya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya" (QS. An Nisaa: 116)

Perbuatan syirik yang diancam oleh Allah dimaksud di atas adalah seperti mendatangi dukun, peramal, atau perbuatan mendatangi tempat-tempat yang dianggap keramat dengan maksud meminta berkah, termasuk ziarah ke Gunung Kawi, Gunung Kemukus, tempat pesugihan, meminta ajian penglarisan, pengasihan/pelet, gendam, buluh perindu, santet termasuk cara-cara pengobatan dengan melalui dukun dan sebagainya, adalah sesuatu yang telah dimaklumi/diketahui bahayanya terutama oleh sebagian besar umat muslim. Hal itu mungkin bisa dihindari, karena perbuatan itu merupakan syirik yang nyata, namun syirik yang samar kini telah merambah ruang privasi keluarga anda dengan deras bisa melaui televisi atau HP yang katanya hanya perbuatan iseng, justru sama bahayanya dengan syirik yang nyata. Terutama bila diterima oleh anak-anak remaja yang masih labil dan yang sedang mencari eksistensi diri akan sangat rentan untuk percaya mentah-mentah tanpa memikirkan akibatnya. Kita perlu menjaga anak, isteri dan keluarga dari bahaya syirik yang samar sebagaimana disebutkan dalam surat Luqman ayat 13 :

"bernasehatlah Luqman kepada anaknya : ya anakku, janganlah kamu syirik mempersekutukan (Allah), karena syirik itu adalah dosa yang amat hebat"

Termasuk syirik yang nyata ialah bila di samping mempercayai Tuhan Maha Esa juga percaya pula bahwa manusia sebagai Tuhan atau anak Tuhan, baik manusia itu Nabi atau manusia biasa juga memperlakukan benda sebagai Tuhan atau setengah Tuhan seperti kepada kuburan keramat, pohon beringin, keris, patung, batu ali/cincin, dsb dengan menaruh rasa hormat, memohon perlindungan, mohon keselamatan dan berkah/rezeki. Sedangkan syirik yang samar/tersembunyi adalah seperti ajakan ramalan di atas, perbuatan riya-ingin dipuji- termasuk apabila kita cinta berlebihan kepada anak dan isteri atau benda seperti mobil dan harta juga yang sering tidak terasa seperti perbuatan seseorang yang telah menyelamatkan harta atau nyawanya, contoh: "untung ada dokter anu sehingga nyawa ibuku terselamatkan..!" atau kalau tidak ada pak polisi, tentu harta saya akan amblas..dsb". Pada intinya perbuatan syirik besar/nyata maupun syirik yang samar/kecil sama-sama perbuatan yang dilaknat Allah dan merupakan dosa yang tidak terampuni apalagi kalau tidak cepat bertaubat hingga kita mati misalnya. Rasulullah bersabda : "siapa yang menemui Allah dalam keadaan bersih dirinya dari syirik masuklah dia kedalam Syurga, dan siapa yang menemui Allah dalam syirik, maka masuklah dia ke dalam Neraka" maksud "menemui" di sini tentunya dalam kondisi ketika seseorang sudah mati.

Kita yang diberikan akal dan pikiran serta kesadaran dan pengertian merupakan makhluk Tuhan yang memiliki derajat dan kehormatan yang tinggi dibandingkan makhluk yang lainnya, maka Allah tidak mengizinkan untuk merendahkan diri terhadap makhluk lain jangankan kepada benda seperti kuburan, keris atau patung kepada Malaikat dan Nabi sekalipun kita tidak diperkenankan bermohon, bermunajat, menyembah kecuali hanya kepada Allah SWT saja tidak boleh kepada selain Allah termasuk melalui perantara. Dalam surat Alfatihah yang sering kita bacakan dalam setiap Shalat sudah jelas bahwa kita hanya mengabdi/menyembah hanya kepada Tuhan, dan memohon pertolongan hanya kepada Tuhan."..Iyya Kana' Budu Wa Iyya Kanasyta'in" demikian juga dalam surat Al Ikhlas ayat 1-4 diartikan:

"Katakan hai Muhammad, Allah Maha Tunggal, hanya Allah tempat menyembah, bermohon dan memuja; tidak beranak Dia dan tidak diperanakkan (artinya: bukan sebagai bapak dan bukan pula sebagai anak), dan tidak suatu apapun yang dapat disamakan dengan Dia"

Apabila kita mengakui dan mengimani bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa setiap detik setiap menit setiap helaan nafas kita janganlah dikotori oleh hal-hal yang dapat menjerumuskan kepada perbuatan syirik, dan syirik yang tidak nyata/samar adalah lebih berbahaya karena fenomena sekarang di mass media, internet, HP sudah sangat gampang sekali menerobos wilayah privasi kita, mudah-mudahan kita dan keluarga kita termasuk hamba Allah yang terhindar dari bahaya syirik..amiien.

Referensi : Bay Arifin "Mengenal Allah"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun