Mohon tunggu...
Viona Naila Putri
Viona Naila Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

❤🧡💚💙💙💜💛🤎🖤🤍

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buah dari Kesabaran Bianca

30 November 2022   13:35 Diperbarui: 30 November 2022   13:41 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Allahu Akbar Allahu Akbar. Suara adzan subuh berkumandang. Bianca pun terbangun dari tidur lelapnya. Bianca menguap dan mengulet dari tidurnya. Bergegas ia bangun dan berwudhu untuk melaksanakan salat subuh.Ibu dan ayah Bianca sedang sibuk dilantai bawah. Mereka bergegas shalat subuh dan berangkat kerja. Setelah selesai salat subuh Bianca membereskan buku-buku yang akan dibawa dan baju yang akan dipakai sekolah pada hari senin. Selesai beres-beres Bianca langsung bergegas mandi dan sarapan pagi seperti biasa. Karena jarak rumah jauh dari sekolah Bianca menggunakan ojek pribadi.

Bianca mengawali pagi dengan hati gembira. Ia belajar disekolah seperti biasa. Bianca mempunyai tiga sahabat dekat. Yaitu Si pendiam dan pintar bernama Jeje, Si lucu dan heboh bernama Rika, si bossy dan galak bernama Selvi. Semenjak masuk sekolah mereka berempat bersahabat dengan baik-baik saja. Tiba pada suatu hari ada permasalahan antara Bianca dan Selvi.

Bianca termasuk orang yang cuek dan tidak banyak berbicara. Karena sikapnya itu perubahan yang terjadi didirinya tidak diketahui orang lain.

Sikap Selvi yang bossy dan galak itu sudah terlihat semenjak di kelas satu SMA. Tetapi Bianca dan kedua sahabatnya tidak pernah memperpanjang hal tersebut padahal Bianca yang kerap menjadi korban dari sikap Selvi itu. Bahkan banyak sekali sikapnya yang melakukan kekerasan fisik seperti menjambak rambut Bianca, mendorongnya, hingga pernah mencubitnya sampai membiru. Tetapi Bianca selalu memaafkan sikap Selvi terhadapnya. Iya yakin bahwa Selvi akan berubah. Jeje dan Rika pun selalu menasehati Selvi dan berusaha menenangkan Bianca agar memaafkan sikap Selvi dan selalu terjadi kejadian yang berulang. Hingga pada akhirnya mereka menginjak kelas tiga SMA. Bianca rasanya sudah tidak tahan lagi dengan sikap Selvi. Selvi suka mempengaruhi temen sekelas agar menjauhi Bianca tanpa sebab. 

Selvi selalu merasa iri dan dengki melihat Bianca lebih unggul daripadanya.

"Hiks Hiks.. Salah apa sih aku sampai teman-teman dikelas termasuk Rika dan Jeje ngejauhin aku terus? Aku salah apa coba hiks..." Bianca menangis terisak seorang diri dikamar. 

"Aku cape banget diginiin terus sama dia. Apa apa maunya dia? Harus nurut apa yang dia mau. Semua orang dikelas ngejauhin aku tanpa sebab kaya gini. Bahkan aku sering banget dilukain sama Selvi tapi yang lain diam saja hiks hiks.." Bianca menulis dengan tetesan air mata di buku diary miliknya. Sudah semenjak dibangku kelas satu SMA dia sudah sangat menahan sabar. Bahkan barang-barang yang Bianca bawa sering hilang dari tasnya. Dan Bianca pernah memergoki barang tersebut dipakai Selvi saat melihat feed_foto di instagram miliknya. 

"Aku enggak tahan diginiin terus ya Allah.. Hiks hiks..." Ia pun menutup buku diary nya sembari terisak di meja belajarnya.

Keesokan harinya Bianca masuk sekolah dengan rutinitas seperti biasa. Tetapi ketika di sekolah Bianca masih tidak diajak bicara oleh teman-teman satu kelasnya. Terutama Jeje, Rika, dan Selvi. Bahkan ketika istirahat sekolah pun mereka pergi ke kantin tanpa mengajak Bianca. Bianca hanya termenung sendirian di kelas. Ia menuju kamar mandi sekolah seorang diri sambil terlesu.ngiikk suara pintu kamar mandi terbuka. Bianca membukanya dengan tak bertenaga.

Tiba-tiba dari belakang ada yang menarik kerah bajunya hingga Bianca terjatuh di kamar mandi. 

"Arkhhh sakit..." Bianca jatuh kesakitan di lantai kamar mandi. Darah segar keluar dibagian sikunya. Bianca pun menyeka nya dan menoleh kebelakang. Ada Selvi tengah menertawainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun